Pulihkan Industri Penerbangan Indonesia, Menhub Budi Karya Minta Kolaborasi dengan IATA Ditingkatkan
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bertemu delegasi Asosiasi Perusahaan Penerbangan Internasional/International Air Transport Association (IATA) untuk membahas penguatan kerja sama di sektor penerbangan.

“Kolaborasi dengan IATA selama ini sudah berjalan dengan baik. Ke depannya akan terus diperkuat dalam upaya bersama memulihkan industri penerbangan yang mulai bangkit dari pandemi Covid-19,” ujar Budi dalam keterangan resmi yang diterima VOI, Selasa, 6 September.

Budi Karya menjelaskan, selama ini sejumlah kerja sama dengan IATA telah dilakukan, di antaranya terkait kelestarian lingkungan di sektor penerbangan, penguatan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan, pelatihan khusus terkait pengelolaan bisnis di sektor penerbangan, dan lain sebagainya.

“Ke depan kami meminta IATA untuk bisa memberikan kuliah umum kepada para taruna-taruni sekolah penerbangan di lingkungan Kemenhub. Hal ini sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan para taruna-taruni tentang bisnis penerbangan,” katanya.

Menhub mengajak maskapai internasional untuk menerbangi sejumlah bandara internasional yang ada di Indonesia, baik untuk penumpang maupun kargo, seperti Bandara Soekarno Hatta, Bandara Kertajati (penerbangan umroh dan kargo), Bandara Juanda, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bandara Hang Nadim, Bandara Sam Ratulangi.

Lalu, Bandara Zainuddin Abdul Madjid, Bandara Kualanamu, Bandara Hasanuddin, Bandara Yogyakarta, Bandara Sultan Iskandar Muda, Bandara Minangkabau, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Bandara Sultan Syarif Kasim II, dan Bandara Sentani (penerbangan kargo).

Pada kesempatan yang sama, Regional Vice President IATA, Phillip Goh menyampaikan apresiasi kepada Menhub dan jajaran Ditjen Perhubungan Udara yang selama ini telah berkontribusi mendukung pemulihan industri penerbangan, baik skala nasional maupun global.

“Dukungan pemerintah Indonesia melalui Kemenhub sangat diapresiasi oleh komunitas penerbangan internasional, khususnya kesigapan dalam memitigasi masalah-masalah yang dihadapi industri penerbangan,” ucapnya.

Ia menyatakan, pihaknya akan terus memperkuat kerja sama dengan pemerintah Indonesia, untuk bersama-sama menghadapi tantangan di industri penerbangan.

Dalam pertemuan tersebut, delegasi IATA memaparkan informasi terbaru terkait industri penerbangan global, di mana momentum pemulihan lalu lintas penerbangan global mulai menguat.

Pada Juni 2022, lalu lintas penerbangan domestik maupun internasional sudah mencapai rata-rata 70 persen jika dibandingkan dengan masa sebelum pandemi (tahun 2019).

Dengan rincian, lalu lintas penerbangan domestik mencapai 81 persen dan lalu lintas penerbangan internasional mencapai 65 persen.

Pihak IATA juga menjelaskan, pemulihan di sektor penerbangan di kawasan Asia Pasifik bisa berlangsung lebih cepat, namun masih terhambat beberapa hal seperti kurangnya kapasitas pesawat dan sumber daya manusia akibat dampak pandemi Covid-19.

Menurut IATA, permasalahan ini dihadapi oleh sejumlah negara, dimana permintaan penerbangan terus meningkat melampaui jumlah kursi yang tersedia.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Plt Dirjen Perhubungan Udara Nur Isnin Istiartono dan jajaran Ditjen Perhubungan Udara.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Regional Vice President IATA Phillip Goh saat bertemu untuk melakukan audensi membahas penguatan kerja sama di sektor penerbangan.