6 Jenis Kemasan Makanan yang Ramah Lingkungan

YOGYAKARTA – Plastik jadi mayoritas kemasan yang dipakai untuk membungkus makanan. Menurut penelitian, sejumlah 60 persen dari semua plastik yang diproduksi di seluruh dunia digunakan untuk kemasan makanan. Menakjubkan bukan? Dampak lingkungan atas masalah ini, perlu diupayakan untuk kian membesar. Untuk itu, penting mengenali jenis kemasan makanan yang ramah lingkungan. Cek daftarnya berikut ini.

1. Wadah kaca

Kaca adalah bahan yang bisa digunakan kembali, didaur ulang, dan tahan lama. Kemasan kaca juga mudah dibersihkan dan bisa digunakan sebagai kemasan makanan yang bisa dipindah-pindah dengan mudah. Meski tutup kemasan kaca tidak anti bocor, penting untuk memilih yang terbaik dan berpotensi rapat dalam waktu lama. Misalnya dilengkapi dengan snap-lock, segel silikon, atau tutup bambu. Yang perlu dipastikan, pilih tutup yang bebas BPA (bisphenol-A) yang menyebabkan gangguan endokrin.

2. Baja antikarat

Baja antikarat yang bersifat food grade bisa tahan lama, tahan panas, dan aman untuk mengemas atau menyimpan makanan. Kemasan ini bisa digunakan berulang kali dan bisa didaur ulang. Stoples baja antikarat, biasanya pas untuk menyimpan biji-bijian utuh, rempah-rempah, dan tepung.

Ilustrasi jenis kemasan makanan yang ramah lingkungan (Freepik)

3. Bambu

Bambu dapat terurai secara hayati dan memiliki banyak manfaat untuk kemasan makanan. Selain bisa tahan lama, kemasan bambu juga bisa tahan panas. Bahan bambu juga bisa dimanfaatkan untuk tutup stoples kaca. Bisa juga untuk kotak makan siang dengan tutup bambu. Atau jika suka dengan desain kemasan unik, bisa juga divariasikan untuk kemasan roti, mangkuk saji, pengganti sendok plastik.

Penting diingat, kemasan bambu harus disimpan dengan tepat. Karena wadah makanan berbahan alami ini, terbuat dari serat-serat tanaman yang kurang bisa tahan lama dalam kondisi lembap.

4. Sekam padi

Kemasan yang seratnya terbuat dari sekam padi, termasuk jenis kemasan yang ramah lingkungan. Meski tak bisa bertahan lama, tetapi bisa terurai secara alami. Dalam sebuah penelitian dilansir Healthline, sekam padi terbukti bersifat bio-adsorben. Artinya menyerap polutan dari lingkungan sekitar.

5. Kemasan dari pati jagung

Material yang ramah lingkungan digunakan untuk kemasan makanan, salah satunya berbahan pati jagung. Itu artinya, kemasan ini bersifat biodegradable meski harus hati-hati ketika dipakai untuk kemasan makanan yang dipindah-pindah karena rentan terkontaminasi karbon dioksida dan meleleh terkena air.

6. Kemasan berserat tebu

Melansir CPD Online, kemasan makanan yang ramah lingkungan dan bisa terurai secara alami salah satunya berbahan serat tebu. Baiknya, kemasan serat tebu ini seratus persen bisa terurai alami.