Peretasan MoneyGram Bocorkan Data Pribadi Pengguna, Termasuk SSN dan Foto ID
JAKARTA - Perusahaan layanan transfer uang global, MoneyGram, mengalami peretasan yang mengakibatkan pencurian data pribadi sejumlah pengguna. Serangan ini terjadi antara 20 hingga 22 September 2024, namun MoneyGram baru mengungkapkan pelanggaran ini pada 27 September.
Data yang dicuri mencakup nama, nomor kontak, alamat, tanggal lahir, beberapa nomor Jaminan Sosial (SSN), serta salinan dokumen identifikasi resmi seperti SIM dan dokumen terkait keuangan lainnya.
Dalam pernyataan resminya, MoneyGram menyebut bahwa pelaku peretasan berhasil mengakses data sejumlah konsumen, termasuk informasi transaksi seperti tanggal dan jumlah pengiriman uang.
Bagi sebagian pengguna, informasi investigasi kriminal terkait penipuan juga ikut terekspos. Meski begitu, perusahaan belum mengungkapkan secara pasti jumlah pengguna yang terdampak dari total 50 juta pelanggan di lebih dari 200 negara.
MoneyGram langsung mengambil tindakan dengan menonaktifkan beberapa sistemnya dan melibatkan pakar keamanan siber eksternal untuk membantu investigasi. Perusahaan ini juga bekerja sama dengan penegak hukum guna menindaklanjuti kasus ini.
Baca juga:
MoneyGram menawarkan layanan perlindungan identitas dan pemantauan kredit dari Experian secara gratis selama dua tahun bagi pelanggan di Amerika Serikat yang terdampak.
Serangan Peretasan Comcast
Selain itu, serangan peretasan terpisah juga terjadi pada perusahaan penagih utang yang digunakan oleh Comcast, raksasa layanan TV kabel. Pada bulan Februari, Comcast awalnya menyatakan bahwa tidak ada data pelanggan yang dicuri dalam serangan terhadap Financial Business and Consumer Solutions (FBCS).
Namun, pada bulan Juli, Comcast mengakui bahwa data pribadi lebih dari 237.703 pelanggannya telah dicuri, termasuk nama, alamat, nomor Jaminan Sosial, tanggal lahir, serta nomor akun Comcast.
Untuk melindungi diri dari ancaman siber, para pengguna dianjurkan untuk selalu berhati-hati terhadap komunikasi mencurigakan yang berkaitan dengan informasi finansial. Jika menerima panggilan, pesan, atau email terkait masalah keuangan, sebaiknya hubungi perusahaan secara langsung melalui nomor resmi untuk memastikan keabsahan informasi. Membekukan kredit juga dapat menjadi pilihan guna mencegah pihak tak bertanggung jawab menggunakan data pribadi untuk melakukan aktivitas keuangan ilegal.