Peringati World Heart Day, Ini Langkah Sederhana Mendorong Pencegahan Penyakit Jantung di Indonesia

JAKARTA - World Heart Day yang diperingati setiap tanggal 29 September menjadi penekanan betapa pentingnya selalu menjaga kesehatan jantung dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya penyakit kardiovaskular. Menurut Kementerian Kesehatan, hingga tahun 2023, penyakit kardiovaskular masih menjadi penyebab kematian tertinggi di tanah air.

Penyakit jantung dan pembuluh darah menyebabkan 17,3 juta kematian setiap tahunnya. Kondisi ini semakin serius dengan meningkatnya kasus serangan jantung pada usia muda. Di Indonesia terdapat peningkatan prevalensi serangan jantung pada usia kurang dari 40 tahun sebanyak 2% tiap tahunnya sejak tahun 2000 sampai 2016. Data Global Burden of Disease dan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) 2014-2019 menunjukkan bahwa penyakit jantung merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Situasi Ini semakin mengkhawatirkan dengan meningkatnya prevalensi serangan jantung pada usia muda. Kolesterol jahat (LDL) yang menumpuk di pembuluh darah menjadi salah satu faktor utama penyebab penyakit jantung.

Dr. dr. Libriansyah, MM. Sp.PD, K-EMD, FINASIM dari Divisi Endokrin, Metabolik, Diabetes RSPAL dr. Ramelan Surabaya memaparkan bahwa kolesterol adalah lemak penting yang diproduksi secara alami oleh tubuh untuk membantu produksi hormon, vitamin D serta asam empedu untuk mencerna lemak, namun, akan menimbulkan masalah jika levelnya dalam darah terlalu tinggi.

“Kadar kolesterol yang terlalu tinggi, terutama Low Density Lipoprotein (LDL), dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Sebaliknya, High Density Lipoprotein (HDL) berperan penting dalam membersihkan pembuluh darah dari kolesterol berlebih dan mengembalikannya ke hati untuk dikeluarkan dari tubuh. Selain LDL dan HDL, yang sering disebut sebagai “kolesterol jahat” dan “kolesterol baik”, ada juga trigliserida. Kadar trigliserida juga perlu dijaga agar tetap normal. Kombinasi kadar trigliserida dan LDL yang tinggi, dengan HDL yang rendah, dapat menyebabkan pembuluh darah mengalami pembentukan plak sehingga risiko penyakit jantung dan stroke pun akan meningkat,” jelas dokter Libriansyah melalui keterangan resmi yang diterima VOI.

Robertus Parulian, Director of Adult & Specialized Nutrition KALBE Nutritionals pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih peduli pada kesehatan jantung dan pola hidup sehat guna mengurangi risiko penyakit kardiovaskular di Indonesia.

"Ini bertujuan meningkatkan awareness masyarakat tentang pola hidup sehat untuk mencegah risiko penyakit jantung, sejalan dengan program Kemenkes dalam aksi kesehatan kardiovaskular nasional. Tidak hanya bertujuan memberikan pengalaman langsung untuk apoteker tentang pengelolaan kolesterol, tetapi juga agar mereka selalu mendukung upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pencegahan penyakit kardiovaskuler dan risikonya," katanya saat meluncurkan program 14 Days Challenge bersama Nutrive Benecol.

Dalam kesempatan yang sama, Apt. Ika Mulyono Putri Wibowo, S.Fram., M.Farm-Klin yang juga seorang Dosen Fakultas Farmasi UBAYA berharap program ini dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan jantung.

“Dengan mengadopsi gaya hidup sehat dan mengonsumsi Nutrive Benecol setelah makan, diharapkan masyarakat dapat lebih terjaga kadar kolesterolnya sehingga hidup lebih berkualitas. Informasi ini perlu disampaikan kepada masyarakat luas dan para apoteker dari Apotek K-24 yang menjadi garda depan untuk edukasi kesehatan ini,” jelasnya.

Bila program ini sejalan dengan tema World Heart Day yang dicanangkan WHO, ‘Use Heart for Action’. Pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih peduli pada kesehatan jantung dan pola hidup sehat guna mengurangi risiko penyakit kardiovaskular di Indonesia.

"Melalui program ini, para apoteker akan ikut serta dalam tantangan 14 hari ini, dan akan berbagi pengalaman mereka kepada konsumen. Diharapkan hasil dari program ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan jantung,” tutur Robertus.

Sementara itu, Gideon Hartono, Direktur Utama PT K-24 Indonesia menyebut dengan mengonsumsi asupan yang mengandung Plant Stanol Ester (PSE), membantu mengurangi penyerapan kolesterol dalam tubuh, dengan mekanisme kerja PSE berkompetisi dengan kolesterol saat proses penyerapan, sehingga jumlah kolesterol dari makanan yang dikonsumsi menjadi lebih sedikit yang diserap tubuh. Meski begitu, gaya hidup sehat tetap penting untuk menjaga kesehatan jantung

"Komitmen ini dimulai dari langkah-langkah sederhana seperti olahraga teratur, pola makan seimbang, istirahat cukup, dan kelola stres,” pungkas Robert.