Komdis Hukum Persib Dua Laga Kandang Tanpa Penonton Buntut Kericuhan Suporter
JAKARTA - Persib Bandung mesti menerima ganjaran akibat kericuhan suporter selepas laga kontra Persija Jakarta pada 23 September 2024. Maung Bandung dihukum Komite Disiplin (Komdis) PSSI harus menjalani dua laga kandang tanpa penonton.
Keputusan Komdis PSSI dirilis melalui laman resmi PSSI pada Jumat, 4 Oktober 2024.
Dari pernyataan itu, dijelaskan bahwa tim asuhan Bojan Hodak ini mendapat hukuman berupa larangan dua pertandingan kandang tanpa penonton plus sanksi lain.
"Hukuman dilarang menyelenggarakan pertandingan dengan penonton saat menjadi tuan rumah sampai separuh musim Kompetisi BRI Liga 1 2024/2025, dengan perincian, yaitu penutupan seluruh stadion sebanyak dua pertandingan secara berturut-turut berlaku pada pertandingan terdekat," tulis Komdis PSSI.
Baca juga:
Setelah dua laga kandang tanpa penonton sepenuhnya, Persib juga mendapat hukuman tanpa penonton di sebagian tribun selama tiga pertandingan kandang. Selain itu, Maung Bandung juga mendapatkan hukuman denda.
"Dilanjutkan penutupan sebagian stadion yaitu tribun utara dan tribun selatan sebanyak tiga pertandingan secara berturut-turut serta denda Rp295 juta," lanjut informasi dalam keterangan itu.
Sebelumnya diketahui bahwa kericuhan penonton terjadi usai Persib mengalahkan Persija Jakarta 2-0 pada pekan keenam Liga 1 2024/2025.
Sejatinya selama 90 menit berlangsung laga berjalan aman. Namun, saat pertandingan usai, ratusan pendukung Persib turun ke lapangan dan menyerang sebagian steward.
Kerusuhan itu diketahui merupakan respons dari insiden dugaan intimidasi dan pemukulan yang dilakukan ofisial dan pemain Persib terhadap seorang Bobotoh usai laga melawan Port FC pada pekan sebelumnya.
Selain itu, muncul juga dugaan adanya pelecehan yang dilakukan oknum steward kepada Bobotoh perempuan yang menjadi salah satu pemicu penyerangan.
Sementara itu, Komdis PSSI tak melihat kerusuhan suporter menjadi pertimbangan satu-satunya dalam menentukan hukuman. Ternyata, Persib melakukan banyak pelanggaran.
"Terjadi penyalaan flare dalam jumlah banyak, pelemparan air mineral dalam botol dan plastik ke arah steward di pinggir lapangan, masuknya penonton ke area lapangan pertandingan yang mengakibatkan penganiayaan dan kerusuhan serta adanya korban luka-luka," bunyi rilis Komdis PSSI.