Airlangga Ungkap Keberlanjutan Program Prakerja Akan Dibahas Presiden terpilih Prabowo

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap program Prakerja dapat berlanjut pada era pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

"Kita berharap menuju Indonesia emas kita tetap butuh pelatihan sebagai bagian dari pendidikan di berbagai negara sudah ada berbagai Kementerian langsung dan menangani pelatihan dan ini adalah sebuah conduit atau prasarana yang diperlukan untuk mengurangi gap antara mereka yang baru lulus juga pendidikan dengan dimensi daripada pekerjaan oleh karena itu," katanya dalam acara Temu Alumni Prakerja di Kemenko Perekonomian, Kamis, 3 Oktober.

"Saya berharap tim ini terus bersemangat dan insyaallah kita akan terus berupaya agar program yang sangat dirasakan manfaatnya ini dapat berlanjut," lanjutnya.

Airlangga menegaskan seluruh program termasuk program Prakerja untuk kedepannya akan dibahas oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto. Meski begitu, anggaran untuk seluruh program sudah ada didalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

"Hampir seluruh program itu nanti akan dibahas kemudian karena memang dalam APBN 2025 disediakan porsi untuk hal tersebut. (Jadi kemungkinan akan dilanjutkan?) Masih perlu semua dibicarakan," ucap Prabowo.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Prakerja Denni Puspa Purbasari menyampaikan realisasi anggaran program kartu prakerja sudah hampir mencapai DIPA.

"(Realisasi anggaran), Hampir pol, Hampir pol," ujarnya pada media saat media briefing Pra Kerja, Rabu, 2 Oktober.

Meski demikian, Denni enggan memberikan informasi lebih lanjut terkait perpanjangan program kartu di tahun depan.

"Tunggu saja nanti apa yang akan disampaikan oleh pemerintahan yang baru. Namun bahwa diskusi itu langsung dari sumbernya, yaitu Pak Menko Perekonomian, Pak Ses, dan saya, terkait dengan program Prakerja memang terjadi," ujarnya.

Denni menjelaskan pihaknya telah mengoptimalkan anggaran sebesar Rp5 triliun dan dalam implementasi terdapat peserta prakerja yang tidak memanfaatkan beasiswa 100 persen.

"Sesuai dengan ketentuan di Permenko Ekonomi 15 hari pasca menyelesaikan pelatihan pertama tidak memanfaatkan maka dananya itu akan ditarik kembali oleh PMO untuk kemudian di realokasikan buat peserta lain. Dengan demikian kenapa kita bisa mencapai hampir 1,5 juta atau bahkan sudah 1,5 juta orang," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso menyampaikan secara program kartu prakerja memiliki peran penting dalam keberlanjutan dalam membuka peluang penciptaan lapangan pekerja.

"Saya kira posisi saat ini akan semakin penting. Apalagi kalau isu ini adalah isu masalah pembukaan lapangan kerja, isu yang berkait dengan tenaga kerja kita, apalagi nanti isu kelas menengah. Semuanya sangat relevan dan mestinya sangat positif untuk kita keberlanjutan," jelasnya.

"Namun dan tetap saja nanti kita akan di pemerintahan baru, kita berharap nanti keberlanjutan keputusan akhir tetap ada di pemerintahan baru," tambahnya.