Kutukan Pesugihan Jadi Inspirasi Cerita Film Danyang: Mahar Tukar Nyawa

JAKARTA - Castle Film Production merilis teaser trailer film horor terbarunya, Danyang: Mahar Tukar Nyawa. Film yang terinspirasi kutukan pesugihan ini dijadwalkan tayang pada 7 November di seluruh bioskop Indonesia.

Danyang: Mahar Tukar Nyawa diproduseri oleh Rofiq Ashari dan Abu Rizal Biladina dengan Eksekutif Produsernya Wathin Ciptawan, Rofiq Ashari, Baiq Diana Susilawaty. Film ini menyingkap kisah teror pesugihan, yang dibalut dengan ketegangan mencekam dan atmosfer horor.

Galang (Bhisma Mulia) terseret dalam pesugihan dengan setan danyang. Film ini menawarkan narasi yang gelap tentang pesugihan dan konsekuensi mengerikan bagi mereka yang terlibat dalam persekutuan dengan kekuatan gaib.

Dengan atmosfer gelap dan mencekam, teaser ini menggambarkan betapa besar konsekuensi yang harus dihadapi oleh mereka yang bersekutu dengan danyang. Kehadiran sosok-sosok tak terlihat namun terasa, membuat film ini semakin dinantikan oleh para pecinta horor.

Danyang Mahar Tukar Nyawa terinspirasi dari kisah nyata tentang pesugihan yang melibatkan tukar tumbal. Cerita berpusat pada Galang, seorang pria miskin yang rela melakukan pesugihan demi bisa menikahi kekasihnya, Resti (Sahila Hisyam). Namun, Galang dihadapkan pada dilema besar ketika ia harus memilih antara menyerahkan tumbal atau menyelamatkan nyawa orang yang dicintainya.

Bhisma Mulia, pemeran utama, menyatakan bahwa film ini terasa sangat relevan karena diangkat dari masalah-masalah yang sering dihadapi dalam kehidupan nyata.

“Film ini tidak hanya terasa nyata karena terinspirasi dari kisah yang ada, tetapi juga karena masalah-masalah yang dihadapi para karakternya begitu akrab dan dekat dengan kita,” ujar Bhisma dalam keterangan media, Rabu, 2 Oktober.

Sahila Hisyam yang berperan sebagai Resti, menambahkan bahwa yang membuat film ini menyeramkan bukan hanya kehadiran danyang, tetapi keputusan manusia yang memilih harta dengan menukar nyawa.

Sahila Hisyam, menambahkan bahwa yang membuat film ini seram bukan hanya sosok danyang, tetapi keputusan-keputusan manusia itu sendiri. “Yang bikin seram film ini bukan cuma setannya, tapi justru manusia-manusianya yang memutuskan untuk menukar harta dengan nyawa lewat pesugihan,” jelas Sahila.

Film ini juga dibintangi Wulan Guritno, Mathias Muchus, Egi Fedly, dan Agla Artalidia. Produser Rofiq Ashari menekankan bahwa kekuatan utama film ini terletak pada narasinya yang kuat.

“Film horor seharusnya tidak hanya mengandalkan jump scare, tetapi juga menyentuh ketakutan emosional yang mendalam, seperti kehilangan orang yang kita cintai,” jelasnya.