5 Kelompok Makanan yang Menyebabkan Radang Usus Buntu

YOGYAKARTA – Pola makan dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan. Sebagai pengetahuan, kelompok makanan tertentu harus dikonsumsi terbatas untuk mencegah radang usus buntu.

Radang usus buntu adalah kondisi medis yang berpotensi serius, terjadi ketika usus buntu meradang dan bengkak. Usus buntu ialah kantong kecil berbentuk jari terletak di sisi kanan bawah perut yang terhubung dengan usus besar. Radang usus buntu, umumnya membutuhkan perawatan medis segera dan dalam kasus yang parah, perlu pembedahan untuk mengangkat usus buntu yang meradang.

Faktor penyebab radang usus buntu, termasuk diantaranya karena infeksi, penyumbatan, dan trauma atau mengalami benturan. Selain itu radang usus buntu juga bisa disebabkan konsumsi kelompok makanan berikut tanpa dibatasi.

1. Daging olahan dan makanan digoreng

Bukti menunjukkan mengonsumsi daging olahan dalam makanan digoreng dalam jumlah banyak dapat meningkatkan risiko terkena radang usus buntu. Daging olahan seperti sosis, bacon, dan hot dog, sering kali mengandung banyak lemak, natrium, dan pengawet. Bahan kandungan tersebut, memicu kerusakan dan peradangan pada sistem pencernaan.

Begitu pula makanan yang digoreng, karena mengandung kalori yang tidak sehat yang memicu gangguan pencernaan. Menurut penelitian diterbitkan dalam JAMA Pediatrics dilansir Collorectal Surgery Singapore, Selasa, 1 Oktober, menemukan bahwa anak-anak yang mengonsumsi makanan cepat saji dan gorengan lebih dari tiga kali seminggu berisiko tinggi terkena radang usus dibanding mereka yang jarang mengonsumsi kelompok makanan ini.

Ilustrasi makanan yang menyebabkan radang usus buntu (Freepik)

2. Makanan tinggi lemak dan kolesterol

Kelompok makanan yang mengandung tinggi lemak dan kolesterol, juga meningkatkan risiko radang usus buntu. Makanan tinggi lemak seperti daging berlemak dan mentega, menyebabkan masalah pencernaan. Khususnya menyebabkan sembelit dan gangguan usus yang memciu infeksi pada usus buntu. Rekomendasinya, batasi mengonsumsi kuning telur, hati, dan kerang. Karena makanan ini membentuk batu empedu sehingga menyumbat usus buntu dan meradang.

3. Karbohidrat olahan dan makanan ringan manis

Makanan tanpa diolah atau fresh food adalah makanan terbaik. Menurut penelitian, karbohidrat olahan dan makanan ringan manis dapat meningkatkan risiko terkena radang usus. Kelompok makanan olahan dan camilan dengan tambahan gula, dikaitkan dengan mikrobioma usus yang berkontribusi terhadap perkembangan radang usus buntu.

4. Produk susu dan makanan tinggi laktosa

Hubungan antara produk susu dan radang usus buntu belum sepenuhnya jelas. Namun beberapa penelitian menunjukkan mengonsumsi produk susu tinggi laktosa tanpa dibatasi, dapat meningkatkan risiko terkena radang usus buntu.

Laktosa adalah jenis gula yang membutuhkan laktase. Laktase ialah enzim yang diproduksi usus halus supaya laktosa dipecah dan diserap dengan baik. Kekurangan laktase, menyebabkan laktosa tidak sempurna. Ini bisa membuat kembung, diare, sembelit, dan radang usus buntu.

5. Makanan yang terlalu pedas dan asam

Makanan terlalu pedas dan asam dianggap pemicu potensial radang usus buntu dalam penelitian yang terbatas. Dua kelompok makanan ini bisa menyebabkan iritasi dan peradangan pada saluran pencernaan. Capsaicin dalam makanan pedas mengiritasi lapisan saluran pencernaan. Ini juga meningkatkan risiko infeksi dan penyumbatan pada usus buntu.

Itulah kelompok makanan yang menyebabkan radang usus buntu sehingga perlu dibatasi dalam mengonsumsinya. Dari penjelasan di atas, penting dipahami menyeleksi makanan sehat untuk diet harian Anda. Penting juga memperhitungkan waktu makan, porsi makan, dan kecukupan kebutuhan nutrisi serta vitamin untuk kesehatan menyeluruh.