Malaysia Siapkan Kebijakan Nasional Cloud dan Aturan AI, Google Akan Investasi Rp30,3 Triliun
JAKARTA - Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengumumkan rencana untuk membuat kebijakan nasional cloud serta memperkenalkan regulasi guna mendorong penggunaan kecerdasan buatan (AI) yang etis. Langkah ini diambil di tengah gelombang investasi dari perusahaan teknologi global dalam upaya membangun infrastruktur penting untuk memenuhi permintaan layanan cloud dan AI yang terus meningkat di negara tersebut.
Anwar menjelaskan bahwa kebijakan nasional cloud Malaysia akan berfokus pada empat area utama: inovasi dan efisiensi layanan publik, daya saing dan pertumbuhan ekonomi, penguatan kepercayaan pengguna serta keamanan data, serta pemberdayaan masyarakat melalui inklusivitas digital.
Selain itu, pemerintah juga akan membentuk kantor AI nasional yang akan mengoordinasikan berbagai inisiatif, termasuk penyusunan rencana aksi teknologi lima tahun dan kerangka regulasi untuk meningkatkan adopsi AI yang etis dan berkelanjutan dalam waktu 12 bulan ke depan.
"Kami bertujuan untuk menjadikan Malaysia sebagai pusat kecerdasan buatan generatif, dan investasi dari mitra teknologi akan sangat penting dalam membangun infrastruktur digital yang kuat dan aman," kata Anwar dalam acara peletakan batu pertama untuk pusat data dan wilayah cloud baru Google senilai 2 miliar dolar AS (Rp30,3 triliun).
Baca juga:
Google, yang minggu ini mengumumkan kemitraan multi-tahun dengan perusahaan teknologi lokal untuk menyediakan layanan cloud kedaulatan, mengatakan bahwa investasinya di Malaysia akan menciptakan 26.500 lapangan kerja dan berkontribusi lebih dari 3 miliar dolar AS (Rp45,4 triliun) bagi ekonomi negara tersebut pada tahun 2030.
"Investasi kami dirancang untuk memberikan performa dan keandalan tinggi, memenuhi permintaan akan layanan cloud dan AI di seluruh negeri," kata Ruth Porat, Presiden dan Kepala Investasi Google, dikutip VOI dari Reuters.
Investasi digital telah membantu mendorong ekonomi Malaysia tahun ini, dengan pertumbuhan yang melebihi ekspektasi pasar dalam dua kuartal terakhir dan mata uang ringgit menjadi salah satu yang berkinerja terbaik di Asia. Google juga mengumumkan investasi $1 miliar di Thailand untuk membangun pusat data dan wilayah cloud guna mendukung permintaan cloud yang meningkat serta adopsi AI di Asia Tenggara