Museum MotoGP Pertama di Dunia Hadir di Mandalika, InJourney: Bantu Genjot Pariwisata

LOMBOK TENGAH - Indonesia mendapat restu dari Dorna untuk membangun museum MotoGP pertama di dunia. Museum ini akan menjadi daya tarik baru untuk wisatawa Lombok yang tidak hanya menarik wisatawan global, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional.

Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney, Maya Watono menjelaskan museum MotoGP yang dibangun di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini akan memperkuat posisi Pertamina Mandalika International Circuit sebagai destinasi balap internasional berkelas dunia.

“Pertamina MotoGPTM Experience Gallery ini tidak hanya memperkokoh posisi Mandalika sebagai destinasi balap internasional, tetapi juga memberikan kontribusi besar bagi sektor pariwisata di Lombok Tengah,” katanya saat ditemui di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Minggu, 29 September.

Maya berharap kehadiran museum MotoGP pertama di dunia ini akan menarik minat wisatawan domestik maupun internasional untuk berkunjung ke Mandalika.

“Juga menjadikan Mandalika sebagai sport and entertainment tourism destination yang menyeluruh sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya dan keindahan alam Indonesia kepada dunia secara lebih luas,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney Tourism Development Corporation (ITDC), Ari Respati mengatakan museum yang dibangun sementara alias semipermanen ini sudah dibuka di sirkuit sebagai bentuk promosi kepada para penonton MotoGP dan juga masyarakat.

“Jadi museum pertama saya jelaskan ini sifatnya adalah semi permanen. Kita alhamdulillah mendapatkan dukungan penuh dari Pertamina, yang ke depan akan membangun museum yang permanen,” tutur Ari.

Nantinya, sambung Ari, museum permanen akan dibangun. Dia bilang museum semipermanen saat ini dibangun untuk menjawab rasa penasaran seperti apa museum MotoGP.

“Ke depan akan membangun museum yang permanen. Sekali lagi, membangun museum tidak bisa dibangun dalam waktu 3 atau 6 bulan, kita membutuhkan waktu satu tahun lebih untuk membangunnya. Tapi untuk menyiasati teaser  dari rasa penasaran, makanya kami membangun yang semipermanen,” ucapnya.

Ari menjelaskan museum semipermanen menampilkan seluruh atribut yang dipakai para pebalap MotoGP. Mulai dari atas sampai bawah, ada helm (helmet), visor, baju balap (racing suit), sarung tangan (gloves), knee sliders, dan sepatu boots.

Uniknya lagi, sambung Ari, atribut yang dipamerkan memiliki sejarah dari balapan yang telah dilalui para pebalap. Misalnya pada racing suit milik Marc Marquez, Pecco Bagnaia, hingga Fabio Quartararo.

Selain itu, ada juga knee sliders milik Alex Marquez, Raul Fernandez, dan Miguel Oliviera yang ada bekas baretan dari aspal saat balapan.

Butuh Izin Khusus dari Dorna

Ari mengaku untuk memanerkan antribut-atribut bersejara milik para pembalap MotoGP diperlukan  izin khusus dari Dorna. Sebab, atribut-atribut itu bernilai tinggi, bahkan lebih dari Rp1 miliar.

“Dorna ini juga senang, antusias, tapi juga hati-hati. Karena barang-barang yang dikirim Dorna priceless, harganya mahal,” tuturnya.

“Kita kan mintanya barang-barangnya gak cuma jersey saja. Kita ingin ada kenang-kenangan, pebalap yang tahun itu jatuh di mana. Itu harganya sudah lebih dari Rp1 miliar,” sambung Ari.

Karena itu, menurut Ari, museum ini akan menjadi warisan penting bagi dunia otomotif, khususnya MotoGPTM. Sekaligus menjadi daya tarik baru untuk Lombong Tengah ini. 

“Museum ini akan menjadi ikon baru yang tidak hanya menarik wisatawan global, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional melalui industri pariwisata dan event olahraga berskala internasional,” jelasnya.

Area yang ada di Museum MotoGP

Museum MotoGP ini memiliki beberapa galeri utama, di antaranya South Gallery yang berfungsi sebagai ruang serbaguna dengan kapasitas hingga 50 orang.

Sementara itu, North Gallery di Pertamina MotoGP Experience Gallery menyuguhkan pengalaman mendalam tentang dunia MotoGPTM dengan berbagai zona interaktif dan informatif.

Pengunjung dapat melihat kecepatan ekstrem motor MotoGP di area ‘Up-to 366.1 Kilometers per Hour’ dan merasakan keseruan di ‘Kids Corner’, sebuah aktivasi edukasi yang dirancang khusus untuk anak-anak. Program ini merupakan Intellectual Property (IP) dari Dorna, melalui instalasi interaktif di galeri ini.

Di galeri ‘Safety Behind The Wheels’ akan ditampilkan memorabilia asli milik pembalap yang didatangkan oleh Dorna. Area ‘Beyond the Circuits’ akan coba memberikan pengalaman ‘backstage access’ kepada pengunjung untuk mengintip suasana di dalam paddock, di sini pengunjung bisa melihat bahwa setiap pembalap selalu mendapatkan dukungan dari sisi teknis pada saat melakukan balapan.

Terdapat juga area ‘The Frontrunners (Pertamina)’ yang terdiri dari tiga section. Pertamina & Motorsport, yang menampilkan sejarah keterlibatan Pertamina dalam perkembangan industri motorsport di Indonesia, Pertamina Lubricants, yang menyoroti inovasi Pertamina dalam produk pelumas, dan Pertamina Enduro VR46.

Pengunjung juga dapat memahami tantangan unik Sirkuit Mandalika melalui area ‘The Twists and Turns’ serta melihat perjalanan pembangunan sirkuit dan budaya lokal di ‘Brief History of Mandalika & MotoGP’.

Sementara itu, ‘The Lane of Fame’ menampilkan para pembalap yang berlaga di Pertamina Grand Prix of Indonesia musim ini serta momen-momen bersejarah MotoGP.