Israel Gempur Markas di Beirut, Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah Tak Bisa Dihubungi

JAKARTA - Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah tidak dapat dihubungi menyusul serangan Israel di pinggiran selatan Beirut pada Jumat, 27 September malam.

Informasi ini disampaikan sumber yang dekat dengan kelompok bersenjata Lebanon kepada Reuters, Sabtu, 28 September

Beberapa jam setelah serangan, Hizbullah belum memberikan pernyataan mengenai nasibnya.

Sumber yang dekat dengan Hizbullah mengatakanNasrallah masih hidup. Sementara kantor berita Iran Tasnim juga melaporkan dia selamat.

Seorang pejabat senior keamanan Iran mengatakan Teheran sedang memeriksa statusnya.

Diberitakan sebelumnya, beberapa ledakan besar mengguncang ibu kota Lebanon, Beirut. Israel menyebut pasukannya menyerang markas Hizbullah lewat serangan udara.

CNN melakukan geolokasi video yang dibagikan di media sosial yang menunjukkan banyak kepulan asap tebal di daerah pinggiran selatan kota yang dikenal sebagai Dahiyeh, setelah serangan tersebut.

Dahiyeh adalah daerah padat penduduk dengan kehadiran Hizbullah yang kuat, sekaligus menjadi basis banyak pemimpin kelompok tersebut.

Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari mengatakan dalam pernyataan video singkat, militer Israel menyerang markas Hizbullah.

“Beberapa saat yang lalu, IDF melakukan serangan tepat ke markas pusat organisasi teror Hizbullah yang menjadi episentrum teror Hizbullah,” kata Hagari dilansir CNN, Jumat, 27 September.

“Markas teror Hizbullah sengaja dibangun di bawah bangunan tempat tinggal di jantung kota Beirut, sebagai bagian dari strategi Hizbullah dalam menggunakan perisai manusia,” imbuh dia.