Warga di Dahiyeh Diminta Mengungsi, Israel Lanjutkan Serangan ke Beqaa Lebanon

JAKARTA - Militer Israel mengatakan pihaknya menyerang sasaran Hizbullah di Lembah Beqaa Lebanon.

“Selama satu jam terakhir, IDF telah menyerang sasaran teror tambahan milik organisasi teroris Hizbullah di wilayah Beqaa,” kata pernyataan Israel dikutip CNN, Sabtu, 28 September.

Pengumuman itu muncul ketika puluhan ledakan mengguncang ibu kota Lebanon, Beirut.

Lembah Beqaa, yang terletak di timur negara itu di sepanjang perbatasan dengan Suriah, berulang kali menjadi sasaran serangan udara Israel selama seminggu terakhir.

Pada Kamis, Doctors Without Borders (MSF) memperingatkan kebutuhan kemanusiaan di wilayah tersebut melebihi kapasitas lembaga-lembaga bantuan untuk memberikan tanggapan. Warga terpaksa meninggalkan rumah mereka dan tempat penampungan berjuang untuk menampung mereka.

Selain itu, militer Israel juga mengeluarkan perintah evakuasi bagi penduduk lingkungan Al-Barajneh dan Al-Hadath untuk meninggalkan lokasi tertentu yang ditunjukkan pada peta di Dahiyeh selatan Beirut.

“Anda berada di dekat fasilitas Hizbullah dan demi keselamatan Anda dan orang yang Anda cintai, Anda wajib segera meninggalkan bangunan tersebut dan menjauh darinya dengan jarak tidak kurang dari 500 meter,” juru bicara militer Israel yang berbahasa Arab, Avichay kata Adraee.

 

Bangunan-bangunan tersebut termasuk beberapa bangunan di dekat sekolah di lingkungan Al-Barajneh, sebuah kamp pengungsi Palestina yang padat penduduk dan juga merupakan rumah bagi pengungsi Suriah dan pekerja migran. Adraee juga memerintahkan warga untuk mengevakuasi bangunan di depan dan dekat sekolah lain di Al-Hadath.

Tak lama setelah perintah evakuasi dikeluarkan, tim CNN di Beirut melihat setidaknya empat serangan udara menghantam beberapa lokasi di pinggiran selatan.

Perintah evakuasi tersebut muncul setelah perintah sebelumnya di mana Adraee juga menyuruh warga di beberapa bangunan di lingkungan Al-Laylaki untuk mengungsi, begitu pula di Al-Hadath.