Setelah Panggil Persib Bandung Terkait Kericuhan Suporter, PT LIB Singgung Pengurangan Poin

JAKARTA - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus, menyinggung soal sanksi pengurangan poin setelah melakukan pertemuan dengan Persib Bandung. Hal ini terkait kericuhan suporter yang terjadi selepas laga kontra Persija Jakarta.

Buntut dari kericuhan suporter yang terjadi ini, PT LIB merasa perlu memanggil Persib Bandung. Bukan cuma dari pihak manajemen, operator Liga 1 itu juga memanggil perwakilan suporter untuk melakukan komunikasi.

Dalam penjelasan saat konferensi pers, Ferry Paulus menyinggung soal hukuman dan sanksi terhadap Persib Bandung. Namun, secara detail, Ferry Paulus mengatakan bahwa poin tersebut merupakan keputusan Komite Disiplin PSSI dan bukan wewenang PT LIB.

"Ya, saya pikir kita tunggu apa yang akan dilakukan Komdis PSSI. Yang pasti, kejadian ini menjadi pelajaran penting buat liga. Kemungkinan paling buruknya, ya, kami akan membuat satu kebijakan untuk hal-hal yang akan datang."

"Ya, biasa di dalam sepak bola, operator itu bisa memberikan juga sanksi," kata Ferry Paulus pada Jumat, 27 September 2024.

"Namun, sanksi yang ada di dalam regulasi. Bisa jadi nanti sanksi yang terberat, tentunya hukuman administrasi, pengurangan poin dan seterusnya. Itu 'kan sanksi sangat berat yang biasa diterima oleh klub. Namun, kasus ini adalah bukan ranah kami," tutur Ferry lagi.

Setelah memanggil pihak manajemen dan suporter Persib, PT LIB akan memberi masukan kepada Maung Bandung untuk memberikan sanksi di kalangan internal.

"Kami pada posisi meminta kepada Persib supaya memberikan sanksi-sanksi di internalnya mereka. Itu layaknya, kami ini 'kan korporasi. Persib juga korporasi."

"Kami tidak bisa masuk areanya mereka karena mereka punya aturan dan SOP sendiri di dalam Persib," ujar Ferry.

"Kami juga begitu. Nah, kami memberikan masukan dan klarifikasi supaya ini harus diberikan sanksi-sanksi."

"Sanksi-sanksi yang sifatnya harus dipublikasikan bahwa sepak bola memberikan sanksi kepada timnya, yaitu pemain, manajemen, dan seterusnya," ucapnya.

Ferry juga mengutarakan analisisnya soal insiden usai laga Persib vs Persija tidak terlepas dari kejadian ketika Persib kalah dari Port FC pada laga Asia Champions League 2 2024/2025.

"Dari klarifikasi yang kami dengarkan, memang kekecewaan pada waktu pertandingan tanggal 19 September 2024. Itu yang tadi kami kritisi."

"Harusnya langsung diselesaikan, langsung dibereskan supaya tidak menjadi api yang besar. Nah, harusnya kalau diselesaikan sebelum tanggal 23 September 2024, rasanya selesai," kata Ferry.