Rinciannya Tidak Jelas, Otoritas Palestina Tolak 88 Jenazah yang Dikirim Israel

JAKARTA - Kementerian Kesehatan Gaza, Palestina menolak menerima dan menguburkan 88 jenazah warga Palestina yang dikembalikan oleh Israel, sebelum Israel mengungkapkan rincian identitas hingga di mana mereka tewas.

Jenazah-jenazah tersebut dibawa ke Gaza dalam sebuah kontainer yang dimuat di truk melalui penyeberangan yang dikontrol Israel, tetapi, menurut pejabat Palestina, tidak ada informasi yang diberikan tentang nama atau usia korban atau lokasi di mana mereka meninggal.

Pejabat kesehatan di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis menolak untuk menerima dan menguburkan mereka, mendesak Komite Internasional Palang Merah ICRC untuk meminta rincian dari Israel.

"Kementerian kesehatan menghentikan prosedur untuk menerima kontainer (yang membawa jenazah) hingga selesainya data dan informasi lengkap tentang jenazah tersebut sehingga kerabat mereka dapat mengidentifikasi mereka," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters 25 September.

Kepala kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas mengatakan, pejabat kementerian kesehatan memberi tahu pengemudi truk untuk membawa jenazah warga Palestina yang meninggal kembali ke penyeberangan Israel tempat dia tiba. Truk itu kemudian meninggalkan rumah sakit.

"Mereka harus bertindak sesuai dengan hukum humaniter internasional dan dengan cara yang menjaga martabat para martir dan keluarga mereka," tegas Ismail Al-Thawabta kepada Reuters.

Sedangkan pihak Palang Merah mengatakan tidak terlibat dalam proses pemindahan.

"Kami tegaskan semua keluarga berhak menerima informasi tentang orang yang mereka cintai, menguburkan mereka dengan hormat dan sesuai dengan adat istiadat mereka," bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh ICRC.

Berdasarkan Hukum Humaniter Internasional, mereka yang meninggal selama konflik bersenjata harus ditangani dengan bermartabat dan dikelola dengan baik.

Hukum mengharuskan mereka dicari, dikumpulkan dan dievakuasi, yang membantu memastikan tidak ada orang yang hilang, tambah pernyataan ICRC.

Terpisah, sumber-sumber medis pada Hari Rabu mengonfirmasi, jumlah korban tewas Palestina sejak konflik terbaru di Gaza pecah pada 7 Oktober 2023 telah mencapai 41.495 jiwa, sementara 96.006 lainnya luka-luka, dengan mayoritas korban adalah anak-anak dan perempuan, menurut kantor berita Palestina WAFA.