Siapkan Serangan Baru, Militer Israel Peringatkan Pengungsi Lebanon Tak Kembali ke Rumah

JAKARTA -  Militer Israel memperingatkan para pengungsi di Lebanon selatan untuk tidak kembali ke rumah mereka. Israel menyiapkan serangan baru menargetkan kelompok militan Hizbullah.

Penduduk desa-desa di Lebanon selatan mulai menyelamatkan diri pada Senin, 23 September, setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memperingatkan warga sipil untuk meninggalkan daerah di mana Hizbullah beroperasi, seperti daerah yang digunakan untuk menyimpan senjata.

“Kepada seluruh warga desa Lebanon yang mengungsi dari rumahnya demi keselamatan mereka sendiri akibat kehadiran senjata atau unsur teroris Hizbullah, penggerebekan IDF terus berlanjut,” juru bicara IDF berbahasa Arab, Avichay Adraee dalam postingan di X dilansir CNN, Rabu, 25 September.

“Demi keselamatan Anda, jangan kembali ke rumah Anda sampai pemberitahuan lebih lanjut,” imbuh Adraee.

Diperkirakan setengah juta orang telah mengungsi di Lebanon, sehari setelah serangan Israel menewaskan lebih dari 500 orang di seluruh negeri.

Badan Pengungsi PBB memperingatkan jumlah pengungsi di Lebanon akan terus meningkat. Juru bicara UNHCR Matthew Saltmarsh menggambarkan situasi di negara tersebut sebagai sangat mengkhawatirkan dan sangat kacau.

“Bahkan sebelum eskalasi terbaru ini, lebih dari 100.000 orang telah mengungsi dari wilayah selatan Lebanon dan UNHCR telah melakukan intervensi untuk mendukung mereka,” katanya.

“Itu sudah terjadi lebih dari sebulan yang lalu,” imbuh Saltmarsh.

Pekan lalu, Israel menjadikan kembalinya penduduk ke Israel utara dengan selamat sebagai tujuan perang setelah hampir setahun terjadi baku tembak lintas batas dengan Hizbullah.