Survei: Satu Dekade Jokowi Sukses Bangun Pondasi Kuat untuk Pertumbuhan Ekonomi

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai berhasil selama kepemimpinannya selama satu dekade (10 tahun). Ini ditandai dengan pencapaian yang memuaskan dalam tiga indeks dan indikator internasional berdasarkan laporan yang dirilis oleh LSI Denny JA pada Selasa kemarin.

Menurut LSI Denny JA, penilaian keberhasilan Jokowi didasarkan pada data dari lembaga internasional yang kredibel, seperti Bank Dunia, The Heritage Foundation, hingga Social Progress Imperative.

"Secara keseluruhan, selama satu dekade memimpin, Jokowi menunjukkan banyak keberhasilan," kata peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa dalam siaran pers, diterima,  Rabu 25 September.

LSI Denny JA menyoroti Indonesia mengalami kemajuan signifikan dalam berbagai aspek, termasuk dalam hal PDB, kebebasan ekonomi, dan kemajuan sosial melalui social progress index.

Rapor biru pertama datang dari indikator produk domestik bruto (PDB) dan PDB per kapita yang dinilai oleh Bank Dunia. Dalam periode 2014-2023, PDB Indonesia meningkat sekitar US$ 509 miliar.

"Pada 2014, PDB Indonesia tercatat sebesar US$891 miliar dengan PDB per kapita sebesar US $3.477. Sementara pada 2023, PDB naik menjadi US $1,4 triliun dengan PDB per kapita sebesar US $4.941," jelas Ardian.

Kedua, indeks kebebasan ekonomi yang diukur oleh The Heritage Foundation menunjukkan peningkatan. Pada 2023, skornya mencapai 63,5 dan berada di peringkat 53, sedangkan pada 2014 skornya adalah 58,5 dengan peringkat 100.

Ketiga, indeks kemajuan sosial yang dinilai melalui Social Progress Imperative juga menunjukkan peningkatan. Pada 2014, skor kemajuan sosial Indonesia berada di angka 61,65 dengan peringkat 92. Pada 2023, skornya naik menjadi 67,22 dengan peringkat 80.

Menurut Ardian, jika dilihat dari data-data yang tersedia, Jokowi telah berhasil secara keseluruhan, terutama dalam membangun fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial di masa mendatang.

"Jika hanya dinilai dari satu aspek saja, seperti indeks demokrasi, rapornya mungkin merah. Namun, jika kita melihat dari aspek lain seperti PDB, rapor Jokowi berwarna biru. Begitu pula dengan indeks korupsi yang dapat dinilai netral," ujarnya.