Potensi Susu Ikan Masuk Program MBG Belum Dibahas Tim Transisi Prabowo, Ini Respons KKP
JAKARTA - Dalam upaya mensosialisasikan tingginya kandungan gizi dalam susu ikan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mengenalkan potensi hidrolisat protein ikan (HPI) kepada pihak-pihak yang terkait dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Lantas, apakah Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono sudah bertemu dengan tim transisi Prabowo Subianto?
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Budi Sulistyo pun angkat bicara terkait hal tersebut.
"Kalau itu saya nggak tahu dah," ujar Budi menjawab pertanyaan VOI saat ditemui di kantor KKP, Jakarta, Selasa, 24 September.
Budi menjelaskan, ekstrak protein ikan sendiri sudah bisa diproduksi di Tanah Air sejak 2017 silam. Lalu, saat itu tujuan utama dari hal tersebut adalah untuk pemenuhan kemandirian protein nasional.
"Nah, dari ikan itu ada yang segar dan diolah. Kemudian hidrolisat protein ikan (HPI) ini ekstrak protein ikan. (Pada) 2021 sudah muncul satu produk hilirisasi lagi, itu turunannya adalah susu ikan. Tekstur dan semuanya mirip rasanya," kata dia.
Kemudian, kata Budi, Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono bersama Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki meluncurkan produk susu ikan tersebut.
Baca juga:
"Nah, kemudian dikenalkan (ke publik) dan kami juga dengan antar lembaga sudah kerja sama. Internal juga saling mengisi di situ semuanya. Nah, kemudian setelah itu dikenalkan oleh teman-teman, munculah susu ikan," tutur Budi.
"Namun intinya bagaimana protein kami itu semakin menguat dan kami memanfaatkan produk yang dihasilkan atau diberikan oleh Mahakuasa kepada bumi pertiwi," sambungnya.
Saat ditanyai lebih lanjut apakah sudah ada sinyal bahwa susu ikan akan dimasukkan dalam program MBG tahun depan, Budi tidak menjawab secara gamblang.
"Kemarin kalau dari Kepala Badan Gizi sudah merespons positif," imbuhnya.