Kronologi Berpindahnya Venue Konser Sheila On 7 di Bandung yang Buat Banyak Fans Kecewa

JAKARTA - Bandung dipilih sebagai satu dari lima kota yang disambangi Sheila On 7 dalam rangkaian konser tur yang diberi tajuk “Tunggu Aku Di Lima Kota”. Duta cs akan tampil di ibukota Jawa Barat pada Sabtu, 28 September.

Melalui konferensi pers yang digelar di Jakarta pada 17 April, Antara Suara dan GOLDLive Indonesia selaku promotor mengumumkan bahwa Stadion Siliwangi yang terletak di pusat Kota Bandung sebagai venue pertunjukan.

Penjualan tiket pun dilakukan pada 1 Mei, dan promotor mengklaim tiket habis terjual dalam waktu tujuh menit.

“Hari ini tiket ‘Tunggu Aku Di’ Bandung habis terpesan dengan sangat cepat hanya dalam waktu 7 menit aja. Terima kasih untuk antusiasme yang sangat tinggi,” kata Andri Verraning Ayu selaku CEO Antara Suara, melalui keterangan tertulis pada 1 Mei.

Tiket sudah habis terjual, namun animo penggemar untuk konser tur Sheila On 7 masih tinggi. Promotor pun memutuskan untuk menambah penjualan tiket, diikuti dengan perubahan venue ke stadion yang lebih besar.

Dalam hal ini, Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) ditunjuk sebagai venue baru. Lokasinya berjarak sekitar 16 km sebelah tenggara Stadion Siliwangi sebagai venue awal.

Penjualan tiket kembali dibuka pada 19 Juli, dan lagi-lagi habis terjual dalam waktu yang relatif singkat.

“Melihat antusiasme dan permintaan dari para penggemar yang tinggi pada penjualan tiket bulan April lalu, kami sangat mengapresiasi semangat dari para penggemar. Tiket di 5 kota habis terjual dalam waktu yang singkat. Untuk itu kami kembali memanggil para Pejantan Tangguh (sebutan untuk fans yang berusaha mendapatkan tiket konser ini) untuk bisa mendapatkan tiket konser Sheila On 7,” ujar Ayu.

Pada awal Agustus, konser Sheila On 7 “Tunggu Aku Di Bandung” menemui ketidakjelasan. Umuh Muchtar selaku Komisaris PT Persib Bandung Bermanfaat, sebagai pihak yang diberi wewenang mengelola GBLA, menyatakan bahwa tidak ada pertunjukan musik di stadion tersebut.

Kepada awak media, Umuh juga menyatakan tidak ada izin menggunakan GBLA yang diajukan oleh pihak promotor.

"Nanti kalau rumputnya rusak, kami yang akan dicemooh Bobotoh (suporter Persib). Untuk apa diserahkan dari Pemkot kepada Persib jika dirusak lagi. Kami akan merawat dan memperbaikinya agar lebih baik lagi," lanjut Umuh.

Kemudian, Nizam Wahyu Ardhika selaku Chief Executive PositiVibe Group yang mewakili promotor, mengatakan bahwa pihaknya masih terus berkoordinasi agar konser tetap berlangsung di GBLA.

“Hingga saat ini kami bersama promotor (Antara Suara) masih terus berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait. Promotor memastikan akan terus berupaya konser Sheila On 7 ‘Tunggu Aku Di’ Bandung terselenggara sesuai rencana,” kata Nizam Wahyu dalam pernyataan tertulis kepada awak media, 7 Agustus.

Sejak saat itu, tidak ada pernyataan lebih lanjut dari pihak promotor, meski banyak warganet yang mengaku sebagai pemegang tiket, mempertanyakan kejelasan konser Sheila On 7 di Bandung.

Ketidakjelasan mengenai venue konser terus berlanjut, hingga lima hari menjelang pertunjukan, Antara Suara dan GOLDLive Indonesia melalui unggahan Instagram, menginformasikan bahwa venue konser kembali berpindah.

Stadion Si Jalak Harupat dipilih sebagai venue baru. Lokasinya berjarak sekitar 27 km sebelah barat GBLA atau 18 km sebelah barat daya Stadion Siliwangi.

“Dengan berat hati Antara Suara dan GOLDLive Indonesia menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh Sheila Gank pemilik tiket Konser Sheila On 7 “Tunggu Aku Di Bandung”. Untuk memastikan konser Sheila On 7 “Tunggu Aku Di” tetap dapat berlabuh di Bandung seperti harapan kita bersama, maka kami menginformasikan bahwa lokasi pelaksanaan konser pada Sabtu 28 September 2024 akan dipindahkan dari Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) ke Stadion Si Jalak Harupat,” bunyi pernyataan promotor.

Pihak promotor menyebut pihaknya telah menjalin koordinasi dan komunikasi yang intensif dengan seluruh pihak yang terlibat dalam perencanaan konser di GBLA. Namun, mereka menerima kabar terdapat kendala teknis terkait kesiapan infrastruktur yang belum dapat teratasi hingga kini, sehingga GBLA tidak dapat digunakan untuk masyarakat pada tanggal yang sudah dijadwalkan.

“Keadaan tersebut membuat kami harus mengambil keputusan sulit ini. Ini bukan kabar baik yang kamu harapkan dan sekali lagi kami memohon maaf.”

Mereka yang mengaku sebagai pemegang tiket pun melayangkan protes melalui kolom komentar akun Instagram promotor.

Pemegang tiket kecewa karena promotor yang dua kali memindahkan venue pertunjukan. Hal tersebut berdampak dengan biaya akomodasi yang sudah mereka keluarkan. Selain itu, jaraknya dianggap terlalu jauh dari pusat Kota Bandung.

“2x pesan hotel, 2x pindah venue. Gimana ya bilangnyaaaaa sedih tapii aku gak bisa batalin juga (emoji menangis),” tulis warganet melalui kolom komentar.

“BARU AJA TADI SIANG PESEN HOTEL , SETELAH YANG PERTAMA DIBATALIN,” tulis warganet lain.

Menyadari banyak pemegang tiket yang kecewa karena venue yang dua kali berpindah, Sheila On 7 meminta maaf. Band asal Yogyakarta itu mengaku tidak bisa berbuat banyak, karena promotor lah yang selama ini mengambil alih urusan terkait venue yang digunakan untuk pertunjukan.

“Buat teman2 yg telah melakukan pemesanan tiket TAD Bandung, berkaitan dgn pindahnya venue acara utk kedua kalinya, dan tentunya dgn telah dilakukannya pemesanan akomodasi yg lokasinya seharusnya bs mendekati lokasi acara sebelumnya, dan sekarang menjadi lebih Jauh, maka kami Sheila on 7 memohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” tulis Sheila On 7 di Instagram Story, Selasa, 24 September.

“Dan kami pastikan bahwa hal tersebut terjadi di luar kuasa kami, krn hal tersebut adalah murni keputusan promotor yang selama ini melakukan komunikasi dengan pihak yang bertanggung jawab atas venue acara dan pihak yang bertanggung jawab untuk memberikan izin pelaksanaan acara,” lanjutnya.

Sheila On 7 mengimbau pemegang tiket untuk memilih opsi yang disediakan oleh promotor, entah itu melakukan refund dengan pengembalian dana 100 persen atau menumpang shuttle gratis menuju venue.

“Untuk mekanisme sebagai usaha kompensasi atas terjadinya hal ini maka setahu kami telah diberikan opsi oleh pihak promotor melalui kanal media sosial dan aplikasi tiket resmi mereka, apakah itu full refund bagi yang tidak jadi hadir, ataupun free shuttle pulang pergi dr beberapa titik di kota Bandung untuk mengakomodir teman-teman yang jadi hadir namun akomodasinya menjadi jauh dari venue acara. Jadi monggo dipertimbangkan lalu dipilih opsi yang diyakini terbaik bagi kalian masing-masing nggih.”

“Bagi yang tidak jadi hadir, kami sekali lg memohon maaf yg sebesar-besasrnya, dan bagi yang tetap memutuskan untuk hadir, kami mengucapkan terima kasih dan semoga kita semua dilancarkan dan dimudahkan Allah untuk bisa bertemu dalam kondisi yang terbaik bagi semuanya. Amiin.”