Dogecoin Alami Tren Bullish, Hadapi Tantangan Resistensi

JAKARTA - Dogecoin (DOGE), salah satu koin meme paling populer di dunia kripto, saat ini sedang mengalami tren bullish yang menarik perhatian para investor. Namun, meskipun tren ini terlihat menjanjikan, harga DOGE masih menghadapi sejumlah tantangan yang perlu diatasi, terutama pada level resistensi Fibonacci yang menjadi penghalang untuk kenaikan lebih lanjut. 

Pada saat berita ini ditulis, harga Dogecoin berada di kisaran 0,108 Dolar AS (Rp1.641), mencatat penurunan sekitar 1,77% dalam jangka pendek. Meskipun demikian, secara umum DOGE masih berada dalam tren bullish. Namun, secara teknikal, Dogecoin saat ini diperdagangkan di bawah dua indikator penting, yaitu moving average (MA) 50-hari di level 0,1023 Dolar AS (Rp1.554) dan MA 200-hari di 0,1371 Dolar AS (Rp2.083), yang menandakan bahwa tren jangka panjangnya masih cenderung bearish.

Menurut informasi Ambcrypto, Fibonacci retracement, salah satu alat analisis teknikal yang sering digunakan untuk memprediksi pergerakan harga, menunjukkan bahwa harga saat ini berada di sekitar level retracement 0% di 0,11087 Dolar AS (Rp1.684). Level ini menjadi resistensi utama yang harus ditembus oleh Dogecoin untuk melanjutkan kenaikan.

Jika DOGE berhasil melewati level tersebut, target berikutnya berada di level retracement 23,6% pada 0,11796 Dolar AS (Rp1.792). Namun, bila tekanan jual meningkat, support penting berada di 0,09230 Dolar AS (Rp1.402) dan 0,08084 Dolar AS (Rp1.228) (retracement 100%).

Salah satu tantangan utama yang dihadapi Dogecoin saat ini adalah rendahnya volume perdagangan. Berdasarkan data CoinMarketCap, kapitalisasi pasar Dogecoin saat ini mencapai sekitar 15,7 miliar Dolar AS (Rp238 triliun). Selama tujuh hari terakhir, DOGE hanya mencatatkan kenaikan harga lebih dari 2%, angka yang relatif rendah dibandingkan koin meme lainnya.

Volume perdagangan Dogecoin saat ini tercatat sekitar 506 juta Dolar AS (Rp7,6 triliun), namun aktivitas perdagangan dalam 24 jam terakhir mengalami penurunan yang signifikan. Penurunan volume ini juga bisa disebabkan oleh pola umum perdagangan di akhir pekan, di mana aktivitas biasanya cenderung lebih rendah.

Untuk bisa menembus level resistensi berikutnya, Dogecoin memerlukan peningkatan volume perdagangan yang signifikan. Tanpa dorongan ini, pergerakan harga DOGE kemungkinan besar akan tetap berada dalam fase konsolidasi.