Pelaku Penusukan Imam Masjid Al Hidayah Jalani Tes Kejiwaan
JAKARTA – Suhendar, jamaah Masjid Al Hidayah, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah (Jateng) menjalani pemeriksaan kejiwaan di rumah sakit jiwa daerah (SRJD) dr Arif Zainuddin Surakarta pasca melakukan penyerangan terhadap imam Masjid Al Hidayah, Didik Nur Kiswanto.
Suhendar menyerang Didik menggunakan pisau saat salat Subuh, akibatnya korban mengalami luka di bagian leher, Kamis, 19 September, sekitar pukul 04.30 WIB.
Sebagaimana dijelaskan Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi dalam keterangan tertulis, selama proses observasi berlangsung, Suhendar ditahan di bawah pengawasan pihak berwenang, dan penyelidikan kasus ini terus berlanjut. Untuk kepentingan tersebut, Polres Sragen telah bekerja sama dengan tenaga medis untuk memastikan bahwa proses hukum yang dijalani, dengan tetap memperhatikan kondisi mental pelaku Suhendar.
“Data yang berhasil dihimpun bahwa korban penganiayaan, Didik Nur Kiswanto, diketahui telah merawat pelaku selama bertahun-tahun sebelum kejadian tragis tersebut. Meskipun Suhendar diduga mengalami gangguan mental, kejiwaan akibat persoalan pribadi, keluarga. Namun korban dengan sabar memberikan perhatian dan bantuan kepada pelaku.” kata AKBP Petrus Parningotan Silalahi.
Dijelaskan bila korban, yakni Didik kerap menegur Suhendar terkait kebersihan masjid dan disiplin salat sebagai bagian dari upayanya membantu pelaku untuk tetap menjalani kehidupan dengan lebih teratur.
Baca juga:
- 7 Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Kali Bekasi
- TNI, Polri, dan Masyarakat Papua Bekerja Sama Mengamankan Pembebasan Pilot Susi Air
- 7 Potret Gaya Hidup Erina Gudono yang Disorot Warganet, Siapkan Kuliah S2 Hingga Belanja Stroller Seharga Motor
- 6 Potret Gaya Hidup Hedon Erina Gudono di Amerika, Pamer Makan Telur Dadar Seharga Rp500 Ribu hingga Naik Jet Pribadi
“Hubungan mereka yang sudah berlangsung lama, di mana korban terus memberikan perhatian kepada Suhendar, justru menjadi ironi ketika tindakan penganiayaan ini terjadi.” sambungnya.
Meski korban telah memberikan perawatan dan bimbingan selama bertahun-tahun, Suhendar yang diduga kesal akibat teguran-teguran tersebut, melakukan penganiayaan yang berujung pada insiden kekerasan ini. Kondisi mental pelaku kini menjadi fokus perhatian dalam proses hukum yang sedang berjalan di Polres Sragen
Diberitakan sebelumnya, saat kejadian korban sedang menjalankan tugasnya sebagai imam, lalu Suhendar tiba-tiba datang dan melakukan penyerangan menggunakan pisau hingga mengenai leher korban.
Setelah kejadian tersebut, korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Dr. Oen Solo untuk mendapatkan perawatan intensif. Namun saat ini kondisi korban sudah membaik, dan sudah dibawa kembali ke rumahnya.
Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi menjelaskan, bahwa kejadian ini diduga dipicu oleh rasa kesal pelaku karena sering ditegur oleh korban lantaran tidak menjaga kebersihan masjid dan kerap membuat area masjid menjadi kotor.
Selain itu pelaku juga merasa tersinggung karena ditegur terkait kebiasaannya yang malas dan sering telat bangun untuk melaksanakan salat Subuh.
Antara korban dengan pelaku sudah lama saling kenal dan sangat akrab. Pelaku telah ditampung oleh korban untuk tinggal di sebelah masjid dan sering diberikan bantuan oleh korban.