Apa Itu Fenomena Equinox dan Dampaknya untuk Indonesia
YOGYAKARTA – Indonesia akan mengalami fenomena equinox. Kejadia tersebut masuk dalam fenomena astronomi yakni ketika posisi Matahari ada di atas ekuator atau khatulistiwa. Dalam siklus alaminya, fenomena equinox bisa terjadi sebanyak dua kali setahun yakni pada bulan Maret dan September. Peristiwa itu pula yang banyak disebut memicu peningkatan suhu panas di Pulau Jawa.
Mengenal Fenomena Equinox
Dilansir dari situs resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), peristiwa equinox adalah sebuah fenomena astronomi yang terjadi ketika Matahari melintas garis khatilustiwa secara periodik. Fenomena ini terjadi pada 21 Maret dan 23 September. Pada bulan Maret disebut dengan Equinox Semi, sedangkan pada September disebut Equinox Musim Gugur. Artinya hari ini, Senin, 23 September 2024 akan terjadi fenomena Equinox Musim Gugur.
Penamaan equinox sendiri diambil daari dua kata Latin yaitu aequus yang artinya sama, dan nox yang artinya malam. Ketika terjadi fenomena equinox, durasi waktu malam dan siang di seluruh dunia hampir sama, rata-rata selama 12 jam, termasuk di wilayah subtropis.
Dampak Fenomena Equinox di Indonesia
Fenomena equinox banyak dituding memiliki dampak tertentu yang akan dirasakan oleh makhluk hidup, khususnya manusia. Benarkah hal tersebut? Simak fenomena equinox berikut ini.
- Cahaya Matahari Lebih Terang
Di laman Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dikatakan bahwa ketika equinox terjadi, posisi Matahari akan pas ada di garis ekuator, yakni di posisi zero latitude atau garis lintang 0 derajat.
Ketika itu terjadi, intesitas cahaya Matahari akan meningkat saat tengah hari. Artinya cahaya Matahari akan lebih terang dibanding biasanya.
- Memicu Peningkatan Suhu
Peristiwa equinox juga mampu memicu peningkatan suhu di berbagai wilayah, termasuk Indonesia. Namun kondisi itu tidak selalu terjadi.
Equinox tidak sama seperti fenomena HeatWave yang berdampak pada peningkatan suhu secara ekstrem dalam waktu yang relatif sama. Dengan begitu masyarakat diharapkan tidak terlalu panik menanggapi adanya fenomena tersebut. Meski demikian masyarakat diharapkan mempersiapkan diri menghadapi cuaca pancaroba yang saat ini melanda Indonesia.
- Ketepatan Posisi Matahari di Timur dan Barat
Dampak lain dari peristiwa equinox adalah Perlintasan Matahari berada tepat di atas khatulistiwa. Hal itu menjadikan Matahari terbit tepat dari arah Timur dan terbenam tepat ke arah Barat. Kondisi tersebut sulit dijumpai di hari-hari biasanya.
Baca juga:
Tips Antisipasi Dampak Fenomena Equinox
Fenomena equinox yang memicu peningkatan suhu juga perlu diantisipasi oleh masyarakat meskipun tidak signifikan. Peningkatan suhu perlu diantisipasi dengan cara mengonsumsi air minum untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh yang terbuang lewat keringat.
Disarankan pula untuk banyak mengonsumsi buah berair seperti semangka, jeruk, dan sebagainya. Buah tersebut dapat membantu menyegarkan tubuh. Masyarakat juga diperbolehkan untuk meminimalisir kegiatan di luar rumah.
Itulah informasi terkait fenomena equinox. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.