Bukan Fenomena <i>Heat Wave</i>, Ini Penjelasan BMKG Soal Suhu Udara di Surabaya Capai 36 Derajat Celcius
ILUSTRASI/DOK ANTARA/HO Pemkot Surabaya

Bagikan:

SURABAYA - Suhu udara maksimum di Jawa Timur beberapa hari terakhir tercatat 35-36 derajat celcius yang terjadi di wilayah Surabaya dan sekitarnya.

Hal ini disebabkan fenomena gerak semu matahari pada 23 September berada di garis Equator (Equinox) dan saat ini sedang bergerak ke wilayah selatan Equator.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan menjelaskan fenomena ini merupakan fenomena yang normal terjadi secara periodik dua kali dalam setahun dan tidak berkaitan dengan fenomena gelombang panas (heat wave).

“Pada saat matahari bergerak menuju selatan Equator, matahari akan mengalami titik kulminasi utama yang akan terjadi ada 11-14 Oktober di Jawa Timur,” kata Taufiq dalam keterangan tertulis, Selasa, 27 September.

Kulminasi merupakan kondisi di mana matahari tepat berada di atas lintang pengamat, sehingga menyebabkan benda tegak akan terlihat menghilang karena bertumpu dengan benda itu sendiri (hari tanpa bayangan)

Suhu udara diprakirakan masih cukup tinggi pada Oktober mendatang. Namun di beberapa wilayah Jawa Timur juga diprakirakan mengalami masa peralihan/pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan.

Masyarakat diimbau tetap mengantisipasi suhu udara panas dan perubahan cuaca yang signifikan dengan menjaga daya tahan tubuh, mengurangi aktivitas siang hari di luar ruangan dalam waktu yang lama, dan melengkapi diri dengan perlindungan dari sinar. matahari serta perbanyak minum air putih untuk menghindari dehidrasi dan heatstroke