2 Jasad Mengapung di Kali Bekasi Berhasil Teridentifikasi, Atas Nama Muhammad Rizky dan Ahmad Davi

JAKARTA - Dua keluarga dari tujuh jenazah yang ditemukan mengambang di aliran Kali Bekasi, perumahan Pondok Gede Permai, RT 04/08, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, sudah mendatangi RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu, 22 September.

Isak tangis pecah saat kedua keluarga korban itu mengetahui jika dua orang dari tujuh korban merupakan anggota keluarganya yang meninggal dunia.

Kedua pihak keluarga langsung menemui petugas kepolisian dan tim forensik untuk memastikan bahwa salah satu korban merupakan anggota keluarganya.

"Dua (keluarga sudah datang). Semakin cepat data yang kita kumpulkan, semakin cepat (identifikasi). Semakin banyak informasi, semakin cepat," kata Kabid Yandokpol RS Bhayangkara TK 1, Kombes Herry Wijatmoko kepada wartawan, Minggu, 22 September.

Sementara dua pihak keluarga yang sudah datang ke RS Polri adalah keluarga dari korban Muhammad Rizky (19) dan Ahmad Davi (16).

Mereka tak kuasa menahan tangis saat mengetahui bahwa dua jenazah merupakan anggota keluarga mereka.

Menurut keluarga dari korban Muhammad Rizky, mereka hanya mencocokan pakaian terakhir yang dikenakan oleh korban pada hari terakhir. Saat melihat wajah korban Muhammad Rizky, kakak kandung korban juga langsung mengenalinya.

Namun, menurut Kombes Herry, pencocokan melalui pakaian dan data lainnya dapat membantu mempermudah identifikasi korban.

"Semakin banyak data yang ditemukan, semakin cepat kita bisa membandingkan," ujarnya.

Untuk pencocokan, lanjutnya, juga ada dua kriteria, namanya primer identifier dan secondary identifier.

"Yang primer adalah sidik jari, gigi, DNA. Sidik jari bisa kita periksa nanti, kemudian gigi juga bisa kita periksa, kemudian DNA akan kita ambil sampelnya," katanya.

Sementara secondary adalah property. Dikatakan Kombes Herry, misalnya korban menggunakan jam, jamnya digital atau analog, mereknya apa.

"Kemudian pakai kalung, kalungnya seperti apa, bajunya seperti apa. Nah itu akan kita cocokan. Semakin banyak informasi kita akan combine. Melalui medis juga bisa, misalnya dulu pernah operasi, operasi patah tulang kaki, ada catatan medis yang kita cocokan," ujarnya.