Megawati Terima Gelar Profesor Kehormatan dari Silk Road IUTCH
JAKARTA - Presiden Kelima RI, Megawati Soekarnoputri, kembali menerima anugerah gelar profesor kehormatan dalam bidang pariwisata dan warisan budaya dari Silk Road International University of Tourism and Cultural Heritage (IUTCH) di Samarkand, Uzbekistan, pada Sabtu 21 September. Penganugerahan berlangsung di Gedung Rektorat Silk Road IUTCH, dihadiri oleh civitas akademika kampus.
Acara tersebut juga dilengkapi dengan upacara kelulusan untuk mahasiswa program master. Rektor Silk Road IUTCH, Aziz Abduhakimov, yang juga menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Warisan Budaya Uzbekistan, memimpin acara.
Dalam sambutannya, Abduhakimov mengungkapkan rasa hormat dan kekaguman terhadap Megawati, yang dianggap telah memberikan kontribusi signifikan dalam membentuk identitas modern Indonesia serta berperan aktif dalam hukum perdata, diplomasi, pendidikan, dan pemberdayaan perempuan.
"Pencapaian luar biasa Anda membuat Anda sangat dihormati tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia," ujar Abduhakimov.
Ia juga menyoroti berbagai forum internasional yang dihadiri Megawati sebagai pembicara utama, termasuk Forum Budaya Dunia 2016 dan KTT Ekonomi dan Perubahan Iklim 2022. "Kontribusi global Anda jauh melampaui politik," tambahnya.
Penghargaan bergengsi ini merupakan bentuk pengakuan atas usaha Megawati dalam memperkuat kerja sama antara Indonesia dan Uzbekistan. "Selamat atas penghargaan yang pantas Anda terima ini. Anda kini menjadi anggota komunitas akademis kami yang berharga," tambah Abduhakimov.
Baca juga:
Di penghujung pidatonya, ia mengajak semua pihak untuk mendoakan Megawati agar selalu sehat dan bahagia, serta berharap dedikasinya akan menginspirasi generasi mendatang.
Abduhakimov juga menceritakan tentang hubungan Megawati dengan ayahnya, Presiden Soekarno, yang dikenal sebagai tokoh pendiri gerakan nonblok. Ia mengenang kunjungan Soekarno ke Samarkand pada tahun 1956, saat yang bersangkutan menjadi pemimpin asing pertama yang berziarah ke makam Imam Al-Bukhari.
Sebagai penutup, Abduhakimov mengingatkan bahwa banyak orang Indonesia kini mengikuti jejak Soekarno dengan mengunjungi Uzbekistan sebagai bagian dari wisata religi.
Dengan gelar kehormatan ini, Megawati diharapkan dapat terus berkontribusi dalam mempromosikan pariwisata dan warisan budaya, serta memperkuat hubungan antara kedua negara.