British Council Dukung Pemberdayaan Guru Bahasa Inggris di Era Digitalisasi
JAKARTA – British Council, organisasi internasional di bidang pendidikan bahasa Inggris, ingin memberdayakan guru di wilayah terpencil yang ada di Indonesia. Hal ini dilakukan agar guru bisa menghadapi era teknologi.
Saat ini, masih banyak guru bahasa Inggris yang tidak memiliki akses ke teknologi atau bahkan internet sehingga proses belajar-mengajar tidak bisa dilakukan dengan maksimal. Demi memberdayakan generasi muda, British Council ingin membantu keterbatasan para guru.
Ada beberapa program yang British Council luncurkan untuk membantu guru bahasa Inggris dalam menghadapi era teknologi, salah satunya UK-ID Digital Innovation. Program ini dibuat untuk mempersiapkan guru di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
"(program ini) memiliki persyaratan yang lebih rendah pada teknologi dan internet yang dapat digunakan oleh orang-orang secara offline di daerah terpencil," kata Country Director British Council Indonesia Summer Xia dalam sesi Interview Terbatas pada Kamis, 19 September.
Berikutnya, British Council juga menyediakan platform khusus bagi guru bahasa Inggris yang disebut Teaching English. Summer mengatakan bahwa Teaching English merupakan platform online unggulan dari British Council karena bisa diakses secara gratis secara online.
Platform ini diakses oleh jutaan guru setiap tahunnya karena materinya yang beragam, mulai dari bahan ajar, artikel, video webinar, hingga kursus online untuk meningkatkan kemampuan guru bahasa Inggris. Platform ini juga menyediakan ruang diskusi untuk berbagi pengalaman mengajar.
Baca juga:
"Platform ini telah menjangkau lebih dari 7 juta pengguna setiap tahunnya di lebih dari 200 negara di seluruh dunia. Kami sangat senang melihat bahwa Indonesia juga menjadi negara penting di mana banyak guru yang telah mendapatkan manfaat dari platform ini. Tahun lalu saja, kami telah menjangkau lebih dari 2 juta guru di Indonesia," ungkap Summer.
Selain mengembangkan program untuk mendukung guru bahasa Inggris di era digital, Summer menjelaskan bahwa British Council juga mengadopsi Artificial Intelligence (AI). Menurut Xia, teknologi ini tidak akan menggantikan guru, tetapi mendorong kemampuan guru.
"(teknologi ini bisa) menawarkan pengalaman belajar yang lebih personal bagi para peserta didik," ujar Summer. "Kami juga berevolusi dengan mengadopsi dan mengadaptasi AI ke dalam layanan dan produk kami, terutama dalam pengajaran bahasa Inggris."
Summer menambahkan bahwa British Council akan terus mengadopsi AI di beberapa layanannya agar prosesnya bisa jauh lebih efektif dan efisien. British Council juga berkomitmen dalam memanfaatkan teknologi melalui cara yang mereka anggap terbaik.