Riset: Prospek Bisnis Sido Muncul Semakin Menjanjikan Memasuki Semester II 2024

JAKARTA - Analis Mirae Asset Sekuritas Rizkia Darmawan dalam risetnya berpandangan, prospek bisnis PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) terlihat semakin menjanjikan memasuki semester II 2024.

Menurutnya, penjualan Tolak Angin, diramal bakal meningkat sehubungan masuknya musim hujan pada akhir tahun ini.

“Kami memproyeksikan, Sido Muncul (SIDO) mencetak pendapatan dan laba bersih tumbuh lebih dari 20 persen pada semester II 2024 berkat musim hujan di kuartal IV dan menurunnya biaya bahan baku,” jelasnya dalam riset dikutip, Rabu 18 September.

Proyeksi Rizkia terkait pertumbuhan bottom line ini cukup besar bila dibanding perkiraan manajemen SIDO yang cukup moderat minimal di atas 10 persen pada tahun ini. Menurut dia, musim hujan akan selalu menjadi momen strategis bagi penjualan Tolak Angin yang telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia.

Sentimen ini menguntungkan bagi SIDO, mengingat Tolak Angin merupakan tulang punggung pendapatan perseroan dengan kontribusi sekitar 50 persen dari total pendapatan.

Dengan margin laba kotor tertinggi di antara produk SIDO lainnya, segmen obat herbal dan suplemen yang mencakup Tolak Angin, diperkirakan terus membukukan pertumbuhan signifikan.

Berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim hujan akan mulai merata di Indonesia pada kuartal IV 2024, dengan curah hujan tinggi di sebagian besar wilayah.

"Kondisi cuaca ini diyakini akan meningkatkan permintaan Tolak Angin, yang dikenal sebagai solusi herbal untuk menjaga daya tahan tubuh," imbuh Rizkia.

Di sisi lain, Sido Muncul (SIDO) juga terus berinovasi dalam hal distribusi sehingga memperluas jangkauan produk Tolak Angin. Sejak Mei dan Juli 2024, SIDO mulai mendistribusikan produknya langsung ke gerai Alfamart dan Indomaret, tanpa perantara sub-distributor.

Langkah ini diprediksi menggenjot margin kotor hingga 5 persen dan menambah volume penjualan sampai 5 persen. Dengan kombinasi musim hujan yang menguntungkan, inovasi distribusi, dan pertumbuhan pasar ekspor, Rizkia meyakini, SIDO bakal terus mencatatkan kinerja keuangan solid di sisa 2024.

"Kami perkirakan saham SIDO terus menarik minat investor dengan target harga Rp830 per saham," jelasnya.