Houthi Klaim Tolak Tawaran Amerika Serikat-Inggris untuk Hentikan Serangan Terhadap Israel
JAKARTA - Juru bicara kelompok Houthi atau Ansarullah mengatakan, gerakan perlawanan yang berbasis di Yaman itu telah menolak tawaran dari Sekutu Barat terkait Israel.
Tawaran dimaksud datang dari Amerika Serikat dan Israel yang mengusulkan penghentian serangan terhadap Israel, dengan imbalan pengakuan terhadap Pemerintah Sana'a.
Menurut laporan kantor berita Shehab Palestina pada Hari Selasa, Mohammed al-Bukhaiti menjelaskan, melalui perantara, AS dan Inggris mengatakan mereka akan mengakui pemerintah Sana'a jika Ansarullah setuju untuk menghentikan serangan terhadap rezim Israel, seperti dilansir dari IRNA 17 September.
Namun, al-Bukhaiti mengklaim kelompok tersebut telah menolak usuran Washington dan London.
Diketahui, Angkatan Bersenjata Yaman telah menargetkan beberapa kapal Israel dalam beberapa bulan terakhir, terutama kapal-kapal yang membawa barang ke pelabuhan-pelabuhan yang diduduki melalui Laut Merah, Samudra Hindia dan Selat Bab al-Mandab, sebagai bentuk solidaritas dengan rakyat Jalur Gaza.
Terbaru, kelompok Houthi mengklaim telah menembakan rudal hipersonik ke wilayah Israel tengah untuk pertama kalinya pada Hari Minggu, membuat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memperingatkan akan memberikan respons tegas, seperti dikutip dari Reuters.
Baca juga:
- Ingatkan Pemecatan Menhan Gallant Merugikan Perekonomian, Forum Bisnis Israel: Perdana Menteri Tahu Lebih Baik
- Pemimpin Oposisi Gantz Sebut Rencana PM Netanyahu Pecat Menhan Gallant Bahayakan Keamanan Israel
- PM Netanyahu Bakal Copot Yoav Gallant, Nama Menlu Katz dan Gideon Sa'ar Disebut Jadi Calon Menhan Israel
- Stoltenberg Sebut NATO Tidak akan Menjadi Pihak yang Berkonflik Jika Barat Izinkan Kyiv Menyerang Rusia
Sementara, AS dan Inggris sendiri berulang kali melancarkan serangan terhadap posisi-posisi Yaman dengan dalih melindungi pengiriman internasional.