Penambangan Bitcoin di Hadsel Ditutup, Sebabkan Lonjakan Tarif Listrik untuk Warga
JAKARTA - Penutupan fasilitas penambangan Bitcoin di Hadsel, Norwegia, telah memicu kenaikan biaya listrik hingga 20% bagi penduduk setempat. Fasilitas yang dioperasikan oleh Kryptovault ini terpaksa menghentikan operasinya setelah izin perpanjangan mereka ditolak oleh pemerintah daerah akibat keluhan kebisingan dari warga sekitar. Fasilitas ini sebelumnya menyumbang 20% dari pendapatan perusahaan energi lokal, Noranett.
Penutupan fasilitas penambangan Bitcoin di Hadsel terjadi setelah pemerintah lokal menolak memperbarui izin operasi fasilitas tersebut karena keluhan kebisingan dari penduduk setempat. Fasilitas ini menggunakan sistem pendingin yang menimbulkan kebisingan tinggi, mengganggu kenyamanan warga sekitar. Meskipun banyak warga mendukung penutupan ini, dampaknya terhadap ekonomi lokal cukup signifikan.
Dengan kehilangan pelanggan terbesar mereka, Noranett memutuskan untuk menaikkan harga listrik guna menutupi kekurangan pendapatan. Warga Hadsel kini menghadapi tagihan listrik yang meningkat beberapa ratus dolar per tahun. Dikutip dari Cointurk, seorang manajer dari Noranett menjelaskan, "Kehilangan pelanggan besar dalam semalam tentu berdampak besar pada pendapatan kami."
Walikota Hadsel menyatakan bahwa pemerintah daerah perlu mengelola dampak kehilangan konsumen energi besar seperti ini, sesuai dengan kerangka peraturan yang berlaku. Saat ini, pemerintah sedang mencari proyek baru untuk memanfaatkan kelebihan kapasitas energi yang ada. Kasus ini juga menunjukkan bahwa operasi penambangan Bitcoin sebenarnya bisa membantu menekan biaya listrik dengan membagi biaya jaringan di antara lebih banyak pengguna, yang mungkin bisa mencegah kenaikan tarif bagi penduduk.