Soal Nasib Rumah Warga Kebakaran Manggarai, Heru Budi: PT KAI Kurang Responsif 

JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menilai PT Kereta Api Indonesia (KAI) tidak begitu responsif dengan penanganan rumah-rumah warga terdampak kebakaran di Manggarai.

Padahal, kata Heru, lahan pada bangunan-bangunan warga yang terbakar merupakan milik perusahaan kereta api tersebut.

"Tanya dengan PT Kereta Api (KAI), karena tanah mereka. Kami Pemda DKI namanya warga kena musibah, kami berikan tempat tinggal sementara. Saya sudah fasilitasi, tapi kayaknya PT KAI kurang respons. Ya sudah," kata Heru di Rusun Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Senin, 9 September.

Sementara, Pemprov DKI, diakui Heru telah menjalankan kewajiban membantu warga mendapatkan alternatif hunian yang layak setelah rumahnya terbakar.

"Ya saya kan tugasnya memperhatikan masyarakat seperti ini sesuai dengan kemampuan dan fasilitas yang dimiliki Pemda DKI," ucap Heru.

Heru menilai, semestinya PT KAI menindaklanjuti penanganan dampak kebakaran dengan memperjelas penggunaan lahan ke depan. Selain itu, PT KAI juga diharapkan Heru ikut membantu meringankan beban biaya hunian warga terdampak kebakaran.

"Pertama, ke depan bagaimana lahannya. Kedua, waktu itu kan Pak Wali Kota sudah minta bisa meringankan sama-sama untuk sewa. Akhirnya, ditampung oleh Dirut Pasar Jaya untuk sewanya," jelasnya.

Kebakaran yang terjadi pada 13 Agustus lalu menghanguskan kurang lebih 683 bangunan di Jalan Dr Saharjo 1, RW 06 dan RW 012 dengan jumlah korban terdampak mencapai 1.050 KK.

Saat ini, ratusan KK penyintas kebakaran Manggarai, sudah direlokasi ke Rusun Pasar Rumput, Setiabudi, Jakarta Selatan. Mereka difasilitasi hunian tanpa biaya sewa hingga 3 bulan ke depan.