Rekomendasi Saham Akhir Pekan di Tengah Konsolidasi Gerak IHSG
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 8,14 poin atau 0,11 persen ke level 7.681 pada akhir perdagangan kemarin, Kamis 5 September. Phintraco Sekuritas dalam risetnya menyampaikan, secara teknikal, IHSG kembali gagal menembus strong resistance pada level 7.700 tervalidasi dengan terbentuknya upper shadow yang menandakan adanya tekanan jual.
Selain itu, pada indikator MACD menunjukkan histogram yang bergerak sideways. Oleh karenanya, Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG akan mengalami konsolidasi pada rentang area 7.650-7.700 di perdagangan hari ini, Jumat 6 September.
Sentimen dari global, fokus pasar akan tertuju pada Amerika Serikat yang dijadwalkan akan merilis data Non-Farm Payrolls (NFP) dan tingkat pengangguran Jumat ini.
Diperkirakan data NFP akan tumbuh dari 114 ribu menjadi 120 ribu pada Agustus. Selain itu, tingkat pengangguran diperkirakan akan tetap stabil di level 4,30 persen.
"Peningkatan data NFP diyakini tidak akan mengubah ekspektasi terkait pemangkasan suku bunga yang akan terjadi di bulan September," jelas Phintraco Sekuritas.
Kemudian, perhatian pasar juga akan tertuju pada estimasi ketiga Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) untuk kuartal kedua di kawasan Euro, yang diperkirakan akan tumbuh terbatas menjadi 0,60 persen YoY dari 0,50 persen YoY pada kuartal sebelumnya.
Selain itu di hari yang sama, Jerman juga akan merilis data neraca perdagangan untuk bulan Juli, yang diperkirakan akan tumbuh menjadi 21.90 miliar Euro dari 20.40 miliar Euro bulan sebelumnya. Pertumbuhan terbatas ini diperkirakan karena perbaikan dalam kinerja ekspor, yang juga diperkirakan akan tumbuh sebesar 1,20 persen dari level sebelumnya -3,40 persen.
Baca juga:
Dari sisi domestik, pasar menantikan rilis data cadangan devisa untuk bulan Agustus. Sebagai informasi, cadangan devisa pada bulan Juli sebesar 145,40 miliar dolar AS, yang setara dengan pembiayaan sekitar 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, jauh melebihi standar kecukupan internasional yang sekitar 3 bulan impor.
Adapun saham-saham yang direkomendasikan Phintraco Sekuritas, di antaranya PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT XL Axiata Tb (EXCL), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dan PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN).