Tugas Angkatan Siber di Dunia dan Perbandingannya dengan Angkatan Siber Indonesia
JAKARTA - Angkatan siber, sebagai bagian dari kekuatan militer modern, memiliki tugas yang berfokus pada keamanan dan operasi di dunia maya. Di berbagai negara, angkatan siber memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas dan keamanan nasional.
Berikut ini adalah beberapa tugas utama angkatan siber di dunia, serta perbandingannya dengan rencana tugas angkatan siber yang sedang dikembangkan oleh TNI di Indonesia.
1. Pertahanan Siber
Angkatan siber di negara-negara maju, seperti Amerika Serikat dan China, bertanggung jawab melindungi infrastruktur kritis nasional, termasuk jaringan komputer militer, sistem transportasi, dan jaringan listrik. Mereka mengawasi ancaman siber secara proaktif dan mengambil tindakan pencegahan untuk mencegah serangan yang dapat merusak keamanan nasional.
Di Indonesia, TNI AD juga menargetkan tugas yang sama untuk angkatan sibernya, dengan fokus pada perlindungan infrastruktur kritis negara dari ancaman siber. Membangun pusat siber di markas besar dan setiap matra menjadi langkah awal yang direncanakan.
2. Operasi Siber Ofensif
Negara-negara seperti Rusia dan Israel dikenal dengan operasi siber ofensif mereka, yang bertujuan untuk melemahkan musuh melalui serangan siber yang terkoordinasi. Misalnya, mereka dapat merusak infrastruktur jaringan musuh atau mengganggu komunikasi mereka.
Sementara itu, angkatan siber TNI yang baru direncanakan akan fokus pada penguatan pertahanan, namun potensi untuk melakukan operasi ofensif di masa depan tetap ada, seiring dengan meningkatnya ancaman di dunia maya.
3. Intelijen Siber Unit siber di negara-negara seperti Inggris dan Korea Selatan melakukan pengumpulan informasi melalui teknik penyadapan digital dan peretasan. Mereka memantau aktivitas siber global untuk mendeteksi rencana atau serangan yang mungkin dilakukan oleh negara atau kelompok musuh.
Di Indonesia, angkatan siber TNI diharapkan juga memiliki kapasitas untuk melakukan intelijen siber, guna memastikan keamanan informasi dan mengantisipasi serangan yang mungkin terjadi.
4. Pemulihan dan Tanggap Darurat
Negara-negara dengan angkatan siber yang mapan memiliki protokol untuk merespons serangan siber dengan cepat, meminimalkan kerusakan, dan memulihkan sistem yang terganggu. Mereka juga menyediakan bantuan teknis kepada instansi pemerintah atau sektor privat yang terkena serangan.
TNI, dalam rencana pembentukan angkatan sibernya, juga berfokus pada kesiapan dalam merespons serangan siber, dengan prioritas pada pemulihan sistem dan pengembalian fungsi jaringan yang aman. Bahkan pada saat Indonesia ramai mendapat serangan hacker Bjorka, Satuan Siber dan Divisi Pengamanan dan Persandian TNI AL tengah bergerak untuk mengantisipasi kebocoran data.
5. Pengembangan dan Penelitian Teknologi
Negara-negara seperti Israel dan Amerika Serikat berinvestasi besar dalam pengembangan teknologi siber baru untuk memperkuat pertahanan mereka. Penelitian berkelanjutan dilakukan untuk memahami ancaman siber yang berkembang dan mengembangkan metode baru untuk melawannya.
Indonesia, dengan pembentukan angkatan siber TNI, diharapkan juga akan mengembangkan teknologi siber yang inovatif, meskipun saat ini fokus utama adalah pada penguatan kapasitas sumber daya manusia.
Baca juga:
6. Kolaborasi Internasional
Angkatan siber di negara-negara maju sering kali bekerja sama dengan sekutu dan organisasi internasional untuk berbagi informasi dan mengkoordinasikan respons terhadap ancaman siber global. Ini termasuk partisipasi dalam latihan militer gabungan yang mencakup skenario perang siber.
TNI berpotensi untuk berkolaborasi dengan negara-negara sahabat dalam bidang siber, seiring dengan perkembangan angkatan siber di Indonesia.
7. Pelatihan dan Pendidikan
Di seluruh dunia, pelatihan dan pendidikan personel siber merupakan prioritas. Negara-negara seperti India dan Prancis mengembangkan program pelatihan yang komprehensif untuk membekali personel militer dengan keterampilan siber.
TNI juga harus merencanakan rekrutmen dan pelatihan personel siber yang akan berasal dari lulusan SMA dan universitas, dengan fokus pada keahlian di bidang teknologi informasi.
Pembentukan angkatan siber di Indonesia adalah langkah strategis untuk menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks. Meskipun masih dalam tahap awal, tugas-tugas yang diemban oleh angkatan siber TNI di masa depan diharapkan dapat sebanding dengan angkatan siber di negara-negara lain, yang telah lama beroperasi dalam menjaga keamanan dunia maya