Trump: Pilpres AS 2024 Pilihan antara Komunisme dan Kebebasan
JAKARTA - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut pemilihan presiden 2024 pada 5 November mendatang akan menjadi pilihan antara komunisme dan kebebasan.
Calon dari partai Republik itu menyampaikan pernyataannya saat berpidato di Michigan.
Di negara bagian yang diperebutkan itu, saingannya Wakil Presiden Kamala Harris memperoleh dukungan sejak resmi dijadikan calon presiden dari partai Demokrat.
Dalam pidatonya, Trump mengklaim Harris adalah seorang penganut paham Marxis dan menuduh Harris "radikal" karena menjanjikan pengendalian harga "gaya komunis" serta pelayanan kesehatan gratis yang didanai pembayar pajak.
"Pemilihan ini bukan pilihan antara Demokrat dan Republik. Ini adalah pilihan antara komunisme dan kebebasan. Itulah intinya," kata Trump dilansir ANTARA dari Anadolu, Jumat, 30 Agustus.
Trump mengatakan dia berada di Michigan dengan membawa pesan sederhana bagi para pekerja otomotif Amerika dan pekerja Amerika.
"Mimpi buruk ekonomi panjang Anda akan segera berakhir... Ubahlah dengan suara Anda. Kita akan mengalahkan kamerad Kamala Harris, dan kita akan mengembalikan impian Amerika -- lebih besar, lebih baik, lebih kuat, pokoknya lebih baik,” ujarnya.
Trump juga menuduh Presiden Joe Biden dan Harris telah menyebabkan inflasi terburuk dalam sejarah Amerika.
“Pekerja seperti Anda dan masyarakat seperti ini seharusnya mampu membeli rumah bagus, mobil baru, dan keluarga yang berkembang dengan sumber penghasilan tunggal, sembari menikmati standar hidup tertinggi di bumi,” katanya.
Baca juga:
- Peringatan Darurat! Waspada Manuver DPR Evaluasi MK, Jangan Sampai Mahkamah Digembosi
- Hanya Modal 14 Persen Suara, Pramono-Rano: Kita Akan Ketuk Hati Seluruh Warga Jakarta
- KPK Minta Kaesang Bawa Bukti Bayar Jet Pribadi Saat Diklarifikasi
- Polda Jateng Uji Hasil Investigasi Kemenkes Kasus Perundungan PPDS Undip di Labfor
“Visi saya bagi kelas menengah adalah sekali lagi menjadi dambaan seluruh dunia,” lanjutnya.
Trump juga mengomentari Harris yang berjanji untuk memperjuangkan "keamanan perbatasan yang kuat".
"Sekarang dia bilang 'kami ingin membangun perbatasan yang kuat.' Ke mana saja dia selama tiga setengah tahun, saat kita menerima 20 juta orang, yang sebagian besar adalah penjahat yang mengerikan?"
"Kita akan menjadikan Amerika sebagai ibu kota produksi, ibu kota manufaktur dunia, dan itu akan terjadi dengan sangat cepat," janji Trump kepada para pemilih.