Kisah Hidup Sven Goran Eriksson Dituangkan dalam Film Dokumenter
JAKARTA - Dunia sepak bola berduka. Pelatih legendaris Sven Goran Eriksson berpulang pada usia 76 tahun, Senin, 26 Agustus 2024, waktu Swedia.
Eriksson mengembuskan napas terakhir setelah berjuang melawan kanker pankreas stadium akhir.
Mantan Manajer Timnas Inggris itu mengungkapkan ke publik terkait penyakitnya pada Januari 2023.
"Semua orang mengerti bahwa saya menderita penyakit yang tidak baik. Semua orang menduga itu kanker dan memang begitu. Namun, saya harus berjuang selama yang saya bisa," ujarnya di P1.
Kala itu, Eriksson bahkan sudah mengutarakan bahwa umurnya tinggal sebentar lagi. Meski begitu, eks pelatih Timnas Filipina tersebut enggan memikirkan vonis tersebut.
Dia menjalani kehidupan seperti biasa dan menikmati hari demi hari serta mengambil hikmah dari penyakitnya.
Baca juga:
- Usai Menang Uji Coba Lawan India, Nova Arianto Ketahui Lebih Banyak Kelemahan Indonesia U-17
- Menang Lawan Girona, Atletico Madrid Panaskan Persaingan di Papan Atas La Liga
- Napoli Hancurkan Bologna, Antonio Conte: Semangat Baru dan Fokus Lawan Parma
- Mbappe dan Vinicius Melempem, Ancelotti Puji Pemain Cadangan Usai Madrid Kalahkan Valladolid
"Mungkin hanya punya waktu satu tahun, paling buruk kurang dari itu, atau mungkin lebih lama. Anda tidak bisa benar-benar yakin. Lebih baik tidak memikirkannya."
"Anda bisa menipu otak Anda. Lihatlah sisi positif dari segala hal. Jangan berkubang dalam kesulitan karena ini tentu saja kesulitan terbesar, tetapi buatlah sesuatu yang baik darinya," tutur Eriksson.
Dunia sepak bola kini sangat kehilangan. Namun, Pencinta sepak bola masih bisa mengenang sosok Sven Goran Eriksson melalui film dokumenter berjudul Sven.
Dalam film dokumenter tersebut, Eriksson memberikan pesan terakhir menyentuh buat para mantan pemain, pelatih, dan pendukungnya setelah berbicara terbuka tentang kehidupannya.
"Saya menjalani kehidupan yang baik. Saya pikir kita semua takut akan hari ketika kita meninggal, tetapi hidup juga tentang kematian."
"Anda harus belajar menerima apa adanya. Mudah-mudahan pada akhirnya orang-orang akan berkata, ya, dia orang baik, tetapi tidak semua orang akan mengatakan itu."
"Saya harap Anda akan mengingat saya sebagai orang positif yang berusaha melakukan semua yang bisa dilakukannya. Jangan menyesal, tersenyumlah."
"Terima kasih atas segalanya, pelatih, pemain, penonton, semuanya luar biasa. Jaga diri Anda dan jaga hidup Anda dan jalani saja. Selamat tinggal," ujarnya dalam film dokumenter tersebut.
Sven Eriksson menghabiskan lima tahun sebagai Manajer Timnas Inggris. Dia membawa Three Lions ke perempat final dalam dua Piala Dunia dan satu Piala Euro.
Pelatih asal Swedia itu menjadi manajer asing pertama Timnas Inggris pada 2001.
Dia melatih para bintang, seperti Wayne Rooney, Frank Lampard, Steven Gerrard, Rio Ferdinand, Paul Scholes, David Beckham, dan Michael Owen.
Selama waktunya bersama Inggris, Eriksson melatih 67 pertandingan. Dia meraih 40 kali kemenangan, kalah 10 kali, sisanya berakhir seri di semua ajang.
Eriksson meninggalkan perannya sebagai pelatih Inggris setelah Piala Dunia 2006 dan kemudian melatih sejumlah klub di tingkat domestik dan internasional.
Sebelum mengumumkan berhenti melatih, dia terbang ke Asia Tenggara untuk menjadi pelatih kepala Timnas Filipina.
Selama masa kepemimpinan Eriksson, generasi emas Inggris naik dari peringkat ke-17 ke peringkat kelima FIFA.
Kemudian, karena masalah kesehatannya, dia terpaksa mengundurkan diri sebagai Direktur Olahraga di klub Swedia, Karlstad, pada Februari 2023.
Setelah mengumumkan diagnosis kankernya, Eriksson dikabulkan keinginannya seumur hidup saat ia memimpin Liverpool Legends. Dia bermain dalam pertandingan amal melawan Ajax di Anfield pada Maret 2024.
Pelindung Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA), Pangeran William, secara khusus memberikan pengormatan kepada Sven Goran Eriksson pada Senin, 26 Agustus 2024. Dia menyebut Eriksson sebagai pria sejati dalam sepak bola.