Telkom Indonesia Buka Peluang Bagikan Dividen hingga 80 Persen dari Laba 2024
JAKARTA - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) buka peluang akan membagikan dividen tahun depan hingga 80 persen dari laba tahun 2024.
"Untuk dividen, kami ada berkisar antara 70 persen sampai 80 persen dari laba bersih (tahun ini)," kata Direktur Keuangan Telkom Indonesia, Heri Supriadi dalam Parade Public Expose (Pubex) Live 2024, Senin, 26 Agustus.
Heri menyampaikan pihaknya tengah fokus dalam mempertahankan kenaikan dividen per share (DPS) dengan tetap memperhatikan kebutuhan ekspansi dan investasi perseroan.
"Kami akan menyeimbangkan dividen per share dengan kebutuhan ekspansi dan investasi Telkom, kinerja perusahaan, kondisi pasar serta aspirasi pemegang saham," ujarnya.
Heri menyampaikan perseroan memiliki pandangan untuk selalu ingin memberikan value yang dan return terbaik kepada seluruh stakeholder dan shareholder.
Sebagai informasi, sepanjang semester I 2024, telkom Indonesia dan entitas anak usaha mencatatkan laba bersih sebesar Rp11,76 triliun. Angka ini turun 7,76 persen secara tahunan atau ear on year (yoy) dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp12,75 triliun.
Sementara, pendapatan TLKM tercatat naik tipis 2,47 persen (yoy) menjadi sebesar Rp75,29 triliun dibandingkan dari setahun sebelumnya yang sebesar Rp73,47 triliun.
Adapun, pendapatan Telkom Indonesia berasal dari pendapatan data, internet, dan jasa teknologi informatika sebesar Rp38,41 triliun serta pendapatan Indihome tercatat Rp12,97 triliun.
Selain itu, Telkom Indonesia juga mencatatkan kenaikan sejumlah biaya dan beban di antaranya yaitu beban operasi pemeliharaan dan jasa telekomunikasi naik menjadi Rp19,46 triliun dari tahun sebelumnya Rp19,17 triliun, biaya penyusutan dan amortisasi naik menjadi Rp16,12 triliun dari sebelumnya Rp15,94 triliun, beban karyawan menjadi Rp9,48 triliun dari Rp7,84 triliun.
Baca juga:
Selanjutnya, beban interkoneksi naik menjadi Rp3,54 triliun dari sebelumnya Rp3,09 triliun, dan beban umum dan administrasi menjadi Rp3,35 triliun dari sebelumnya Rp3,33 triliun, beban pemasaran tercatat turun menjadi Rp1,57 triliun dari tahun sebelumnya Rp1,65 triliun.
Kemudian, Telkom Indonesia juga mencatatkan kerugian yang belum direalisasikan dari perubahan nilai wajar atas investasi sebesar Rp857 miliar, berbalik dari keuntungan setahun sebelumnya yaitu Rp412 miliar.
Sedangkan laba usaha turun 6,01 persen (yoy) menjadi Rp21,63 triliun pada semester I 2024. Serta, jumlah aset turun menjadi Rp285,99 triliun pada Juni 2024, dibandingkan pada akhir Desember 2023 sebesar Rp287,04 triliun.