Cardano Mulai Menguat, Volume Perdagangan Naik 33 Persen
JAKARTA – Aset kripto Cardano (ADA) menunjukkan peningkatan aktivitas perdagangan yang signifikan dalam 24 jam terakhir. Data dari CoinGlass mencatat lonjakan volume perdagangan berjangka (perpetual futures) ADA hingga 33 persen, dengan total nilai transaksi mencapai lebih dari 450 juta dolar AS atau sekitar Rp6,75 triliun.
Tak hanya itu, di pasar spot, volume perdagangan ADA juga naik 23,85 persen, mencapai hampir 350 juta dolar AS atau Rp5,25 triliun. Jika digabungkan, total volume perdagangan ADA dari kedua pasar ini mencapai sekitar 800 juta dolar AS atau Rp12 triliun.
Lonjakan volume perdagangan ini menjadi indikator meningkatnya perhatian para pelaku pasar terhadap ADA. Peningkatan aktivitas perdagangan ini tak lepas dari pergerakan harga ADA yang mencatat kenaikan sebesar 8,3 persen dalam 24 jam terakhir, mencapai level resistensi kunci di angka 0,38 dolar AS atau sekitar Rp5.700.
Level harga ini merupakan titik penting yang telah diawasi sejak 2018, terutama setelah ADA terdaftar di Binance dan mengalami lonjakan lebih dari 60 persen dalam dua minggu berikutnya. Namun, kenaikan tersebut terhenti di level ini, menjadikannya level kritis yang perlu diperhatikan oleh investor.
Jika ADA berhasil menembus level resistensi 0,38 dolar AS (Rp5.700), token ini diperkirakan akan melanjutkan penguatan dengan level tersebut berpotensi menjadi support baru. Namun, jika gagal menembus, maka tekanan jual dapat kembali mendominasi dan memicu bias bearish dalam pergerakan harga ADA.
Laporan dari CoinDesk juga mengungkapkan bahwa total nilai yang terkunci (Total Value Locked/TVL) dalam ekosistem DeFi Cardano telah mencapai lebih dari 450 juta dolar AS atau sekitar Rp6,75 triliun.
Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dari puncak sebelumnya yang sebesar 330 juta dolar AS atau Rp4,95 triliun pada April lalu. Pertumbuhan ini sebagian besar didorong oleh protokol pinjaman Indigo dan bursa on-chain Minswap, yang masing-masing mencatat lonjakan TVL lebih dari 50 persen hingga hampir 100 juta dolar AS atau Rp1,5 triliun dalam sepekan terakhir.
Stablecoin Djed (DJED) yang dipatok ke dolar AS juga mengalami peningkatan pasokan lebih dari 45 persen dalam seminggu terakhir, menunjukkan adanya aliran modal yang signifikan ke arah token ini. Sementara itu, protokol yang lebih kecil seperti LendFi dan Spectrum Finance juga mencatat lonjakan TVL sebesar 90 persen, menandakan bahwa pengguna mulai mengambil risiko lebih tinggi.