Jokowi Ditanya Gabung Golkar: Tanyakan ke Ketum Golkar, Jangan Tanya Saya

JAKARTA - Presiden Jokowi kembali menegaskan setelan kemeja kuning yang dikenakannya saat penutupan Munas Golkar dimaksudkan untuk menghargai hajatan besar Golkar.

“Ini saya hadir dan sekali lagi ingin menghargai, menghargai yang punya hajatan besar, Partai Golkar.  Tidak ada masalah sama ini (menunjuk baju),” kata Jokowi kepada wartawan usai penutupan Munas Golkar di JCC, Jakarta, Rabu, 21 Agustus.

Jokowi saat ditanya ulang wartawan soal rencana bergabung ke partai berlambang pohon beringin, kembali tak menjawab lugas.

“Tanyakan kepada ketua umum Partai Golkar. Jangan tanya kepada saya,” ujar dia

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi berbicara soal kemeja warna kuning yang dikenakan saat menghadiri penutupan Munas Golkar di JCC, Jakarta. Jokowi mengaku menghormati Golkar si empunya hajatan.

“Bapak, ibu, sekali lagi mungkin ada yang bertanya kenapa pakai baju kuning, kenapa? ada yang bisa jawab saya beri sepeda. Ya baju itu menyesuaikan, baju yang saya kenakan ini untuk menghormati yang punya acara yaitu Partai Golkar, jangan ke mana-mana dulu,” kata Jokowi dalam sambutan penutupan Munas Golkar, Rabu, 21 Agustus.

Jokowi mengaku senang hadir dalam Munas Golkar. Alasannya partai berlambang pohon beringin itu punya kontribusi besar bagi kemajuan Indonesia.

“Saya kalau lihat pohon beringin, bawaanya adem gitu, bawaannya sejuk. Apalagi di siang hari yang sedang panas-panasnya, sedang terik-teriknya, kalau di bawah pohon beringin bawaannya sejuk,” tutur Jokowi.

Presiden juga memuji Golkar sebagai partai yang terbuka bagi siapa pun. Jokowi menyebut satu per satu nama ketum Golkar dari masa ke masa.

“Kita  lihat sejarah ketum Golkar dari mana saja, dari Jawa Pak Agung Laksono, Setya Novanto, Airlangga, dari Sumatera Bapak Aburizal Bakrie, Akbar Tandjung dari Tapanuli Tengah, ada juga dari Sulawesi Pak Jusuf Kalla, Makassar dan sekarang ketum yang sekarang dari tanah Papua,” kata Jokowi.

“Artinya Partai Golkar ini Indonesia banget, dan jangan lupa malam hari ini saya pakai kuning. Pluralisme Golkar betul-betul sangat terjaga, sangat harmonis itu yang menurut saya membuat Golkar lebih teduh dari yang lain,” katanya.