Masa Jabatan Tinggal 2 Bulan, Rosan Roeslani Pede Bisa Capai Target Investasi Rp1.650 Triliun
JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinator dan Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani optimistis target investasi 2024 sebesar Rp1.650 triliun dapat dicapai di sisa waktu dua bulan ini.
Kementerian Investasi mendapat tugas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menarik investasi masuk ke dalam negeri sebesar Rp1.650 triliun di 2024. Saat ini, realisasi investasi per Semester I-2024 sudah mencapai Rp829,9 triliun atau sudah 50,3 persen dari target. Artinya, Rosan memiliki pekerjaan rumah (PR) untuk menyelesaikan sisa dari target investasi tersebut.
“InsyaAllah saya optimis ya, ini kan timnya Pak Bahlil sudah bekerja sangat baik, sangat solid dan saya melihat target yang sudah dicangkan Pak Bahlil dan timnya akan tercapai,” tutur Rosan saat ditemui usai setijab di Kementerian Investasi, Jakarta, Senin, 19 Agustus.
Lebih lanjut, Rosan mengaku akan mempercepat kerja tim di Kementerian Investasi agar target Rp1.650 triliun dapat tercapai seluruhnya di akhir tahun.
“Karena timnya tidak berubah, tetap ada, justru kita akan percepat dan akselerasi itu sehingga target pada akhir tahun ini bisa tercapai secara keseluruhan,” katanya.
Terpisah, Bahlil yang kini menjabat sebagai Menteri ESDM mengaku yakin bahwa Rosan akan menyelesaikan sisa target investasi yang dipasang Presiden Jokowi.
“Di tahun 2024, kemarin kita sudah meluncurkan kuartal kedua, target kita Rp1.650 triliun dan sudah mencapai 50 persen lebih. Jadi tinggal sedikit yang insyaallah akan diselesaikan oleh Menteri yang baru,” tutur Bahlil.
“Pak Rosan nih, ini guru saya. Kalau muridnya aja begini, percaya gurunya pasti lebih baik,” sambung dia.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan realisasi investasi semester I-2024 mencapai Rp829,9 triliun. Angka tersebut meningkat 22,3 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca juga:
Mengacu pada data Kementerian Investasi, pada periode tersebut yang paling banyak dikucurkan adalah penanaman modal asing (PMA) dengan nominak mencapai Rp421,7 triliun atau naik 16,1 persen secara tahunan.
Sementara penanaman modal dalam negeri (PMDN), sambung Bahlil, mencapai Rp408,2 triliun atau naik 29,1 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
“Alhamdulillah satu semester sekarang mencapai Rp829,9 triliun, tumbuh 22,3 persen. Dengan target Rp1.650 trliun sekarang kita sudah 50,3 persen. Jadi siapa yang jadi penurus saya, dia tinggal mencari 49,7 persen,” kata Bahlil dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan II dan Semester I Tahun 2024, di kantor Kementerian Investasi, Jakarta, Senin, 29 Juli.