5 Tips Memadukan Kebaya dan Busana Adat untuk Acara 17 Agustus-an
YOGYAKARTA – Kebaya adalah busana adat yang dirayakan di Nusantara. Tidak hanya dipakai saat lebaran atau pernikahan dan acara adat, tetapi juga lekat dengan perspektif nasionalisme. Kebaya juga simbol keanggunan serta keindahan. Untuk menyambut acara HUT RI tanggal 17 Agustus setiap tahunnya, kebaya dipakai untuk outfit. Untuk itu, berikut tips memadukan kebaya dan busana adat untuk acara 17 Agustus-an.
1. Pilih warna yang pas
Warna busana membangun kesan. Saat acara pada siang hari, cocok memakai warna-warna terang. Pilihan warna terang tentu bisa disesuaikan dengan preferensi. Bisa dengan warna cerah atau memakai warna-warna pastel tetapi tetap mengesankan kesegaran dan keceriaan. Perlu diketahui, memakai warna cerah bisa menambah suasana hati dan kepercayaan diri.
Untuk acara 17 Agustus-an pada malam hari, supaya terkesan elegan dan anggun, bisa memilih warna-warna gelap tetapi tetap lembut. Misalnya warna hitam, ungu tua, biru metalik, hingga biru pekat.
2. Memakai motif yang simbolik
Seperti halnya sebuah goresan tangan yang memiliki makna, motif batik juga memiliki simbol yang mendalam. Untuk dipakai acara 17 Agustus-an, penting sekali memahami simbol dalam motif busana yang dipakai.
Apabila Anda memilih busana dengan motif, pilihlah yang bersimbol mendalam. Misalnya motif batik yang mengesankan persatuan, keselarasan, harapan, serta kesetaraan seperti logo simbol HUT RI ke-79 yang bertajuk “Nusantara Baru, Indonesia Maju”.
3. Memadukan secara berkelas
Anda bisa memadukan kebaya dengan motif batik untuk jarik bawahan. Tipsnya, pilih warna-warna yang selaras. Misalnya memakai atasan kuning keemasan dipadukan dengan kain batik tulis motif sulur seperti busana rancangan Didiet Maulana yang dikenakan oleh Ibu Puan Maharani pada Sidang Tahunan MPR/DPR RI 2024.
Motif kebaya model kutubaru berwarna brokat keemasan, berpayet mewah. Dilengkapi selendang sutera warna emas. Melansir CNN, Jumat, 16 Agustus, Didiet Maulana menjelaskan busana yang ia rancang. Busana dengan kain French lace menggambarkan semangat optimisme dengan pilihan warna emas. Warna ini juga memaknai kesuksesan dan kemenangan yang memancarkan semangat. Motif tumpal dengan buketan atau bunga, dipengaruhi motif peranakan. Aksesoris kupu-kupu juga menambah kesan tentang proses metamorfosa yang harus dilalui satu per satu.
4. Selaraskan dengan hiasan rambut
Hiasan yang bertengger di sekitar kepala, juga perlu dipertimbangkan supaya selaras dengan busana kebaya atau adat. Untuk konsep yang sederhana, rambut cukup digelung. Namun agar terkesan elegan, tambahkan hiasan rambut. Seperti memakai konde, jepit rambut, atau hiasan tradisional lainnya yang bermakna simbolik.
5. Pertimbangkan aksesoris
Untuk anting dan kalung, juga perlu dipertimbangkan bentuknya. Bisa memilih bentuk-bentuk natural, seperti kupu-kupu, bunga, atau bentuk abstrak sirkular yang menggambarkan lanskap keindahan alam Nusantara, misalnya. Sedangkan untuk alas kaki, pertimbangkan kenyamanan adalah paling utama. Jika acara yang Anda hadiri membutuhkan mobilitas, pilih sepatu dengan hak medium, bukan stiletto. Pilih pula hak yang tebal untuk membantu mendistribusikan beban tubuh supaya tidak mudah lelah.
Baca juga:
Selain mempertimbangkan warna kebaya atau busana adat, memadukan atasan dan bawahan busana, menambahkan aksesoris serta alas kaki yang nyaman, perlu juga tetap bijak dalam memadu-padankan busana serta aksesoris yang dipakai.