Dedi Mulyadi Tak Punya Kriteria Khusus Soal Pendampingnya pada Pilgub Jabar

JAKARTA - Sosok nama bakal calon wakil gubernur (bacawagub) yang akan mendampingi Dedi Mulyadi dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Barat dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) hingga kini masih belum menemui titik temu.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Dedi, saat melakukan safari politik di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat pada Rabu 14 Agustus malam.

Saat ditanya terkait kriteria pendamping yang diinginkannya, pria yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) menyebutkan tidak ada kriteria khusus. Dia menegaskan bahwa yang paling penting bisa memahami kultur serta dapat bekerja sama untuk membangun kemajuan wilayah di Jawa Barat.

“Sekarang masih menunggu keputusan KIM terkait siapa sosok wakil gubernurnya. Saya pribadi tidak mematok kriteria khusus, yang terpenting bisa bekerja sama dengan baik dengan saya untuk kemajuan Jawa Barat,” kata Dedi Mulyadi

Seperti yang diketahui, Koalisi Indonesia Maju telah memutuskan untuk menjadikan sosok Dedi Mulyadi sebagai bakal calon gubernur Jawa Barat. Nama Kang Dedi Mulyadi (KDM) kian santer disebut-sebut sebagai salah satu kandidat kuat pada Pilgub Jabar.

Kini, KDM mulai intens melakukan safari politik ke berbagai daerah di Jawa Barat, termasuk wilayah Tasikmalaya. Dalam acaranya, KDM bersama sejumlah komedian kawakan seperti Sule, Ohang, dan Anton Abox menyapa puluhan ribu warga yang berkumpul di Alun-alun Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya.

KDM optimistis tingginya antusiasme warga Tasikmalaya dan sekitarnya yang datang menjadi tolak ukur data riset keterpilihannya di wilayah Priangan Timur.

Dedi mengungkapkan saat dirinya mengikuti kontestasi calon wakil gubernur Jawa Barat pada Pilgub 2018 lalu memperoleh raihan suara cukup tinggi di Priangan Timur, termasuk Tasikmalaya.

"Alhamdulillah grafik keterpilihan saya di Priangan Timur semakin meningkat. Banyak yang berpikir perolehan suara saya kuat di wilayah Pantura, tetapi sebetulnya tidak demikian. Saya memahami bahwa suara saya juga kuat di Tasikmalaya, utamanya saat saya menjadi calon wakil gubernur pada Pilgub 2018 lalu,” tandasnya.