Menhub Optimistis Kereta Otonom di IKN jadi Percontohan Transpostasi Massal bagi Kota Lain

JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meyakini bahwa kereta otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) dapat beroperasi dengan baik untuk mendukung gelaran upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 RI di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.

Di samping itu, Budi juga mengaku optimistis bahwa kereta otonom pertama di Indonesia yang ada di IKN ini akan menjadi percontohan bagi kota-kota lainnya untuk menerapkan transpotasi massal modern ramah lingkungan.

“Kami optimis kereta otonom dapat beroperasi dengan baik di IKN dan menjadi percontohan bagi kota-kota lain di Indonesia dalam menerapkan transportasi massal modern yang cerdas dan ramah lingkungan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu, 14 Agustus.

Budi mengatakan kereta otonom akan melalui fase pengujian (POC) selama 60 hari sejak 10 Agustus hingga 9 Oktober 2024 mendatang. Pengujian dimaksudkan untuk lebih mengetahui kelayakan operasi kereta otonom.

Setelah POC, sambung Budi, akan dilakukan evaluasi oleh Direktorat Jenderal Perkereta otonomapian (DJKA) besama Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN).

Kemudian pada 10 Oktober hingga 31 Desember 2024, kereta otonom akan dipamerkan (showcase) untuk umum.

“Selama masa showcase, masyarakat dapat menikmati kereta otonom secara gratis,” katanya.

Terkait dengan HUT ke-79 RI, Budi mengatakan satu rangkaian kereta otonom yang berada di IKN, akan berfungsi sebagai kendaraan pengumpan atau feeder bagi peserta upacara Hari Kemerdekaan RI. kereta otonom tersebut akan beroperasi dengan kecepatan jelajah 40 km per jam di Jalan Sumbu Kebangsaan Barat dan Jalan Sumbu Kebangsaan Timur.

“Waktu tempuh untuk satu putaran adalah 5 menit, dengan waktu tunggu di tiap halte 30 detik. Terdapat 4 halte yang akan menjadi pemberhentian kereta otonom , yakni Halte Kemenko 1, Kemenko 2, Kemenko 3, serta Kemenko 4,” ucapnya.

Budi mengatakan, kereta otonom akan beroperasi menggunakan tenaga listrik yang bersumber dari baterai.

Hal tersebut diharapkan mampu mengurangi emisi gas rumah kaca dan pemakaian energi, juga sejalan dengan konsep dan prinsip IKN sebagai kawasan kota cerdas, hijau, serta berkelanjutan.

“Kereta otonom akan melakukan pengisian daya (charging) setelah mobilisasi tamu pagi dan sebelum mobilisasi tamu sore. Posisi kereta otonom saat pengisian daya kami pastikan tidak akan mengganggu pergerakan dan lingkungan sekitar karena tidak menimbulkan suara maupun kebisingan dari sarana tersebut,” jelasnya.