Bamsoet Respons Namanya Masuk Bursa Calon Ketum Golkar Pengganti Airlangga 

JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bansoet) merespons namanya masuk sebagai salah satu calon Ketua Umum Golkar pengganti Airlangga Hartarto yang mengundurkan diri.

Bamsoet mengaku proses penentuan pengganti Airlangga masih berlangsung di internal partai. Belum ada keputusan siapa elite partai yang mengemban jabatan tersebut.

"Ini lagi proses, ya," kata Bamsoet ditemui di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin, 12 Agustus.

Di satu sisi, Ketua MPR mengungkap alasan dirinya menyambangi kantor DPP Partai NasDem tersebut. Bamsoet mengakh hanya makan siang bersama Ketum NasDem Surya Paloh. Ia tak membahas persoalan politik termasuk pilkada.

"Enggak ada pembahasan (pilkada), cuman ngomong nostalgia aja, saya bagian dari Gondangdia. Jadi, enggak ada bahasan lain kecuali yang ringan-ringan aja," ucap Bamsoet.

Airlangga Hartarto mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar per Sabtu malam, 10 Agustus. Airlangga menjelaskan dua alasan mundur, yaitu ingin menjaga keutuhan Partai Golkar dan menjaga suasana tetap stabil dan kondusif selama masa transisi pemerintahan Presiden RI Joko Widodo ke pemerintahan Prabowo Subianto sebagai pemenang Pilpres 2024.

Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar Agung Laksono menyebut beberapa nama yang pantas maju mencalonkan diri sebagai ketua umum partai menggantikan Airlangga Hartarto.

"Ya di situ ada Agus Gumiwang, ada Bambang Soesatyo, yang artinya (keduanya) adalah pengurus-pengurus Partai Golkar, di DPP sekarang ya. Kemudian, ada juga pengurus lainnya, ada Pak Bobby, ada Pak Firman Soebagyo, banyak yang bisa jadi dipilih dari dalam pengurus," kata Agung Laksono saat dihubungi di Jakarta, Minggu, 11 Agustus.

Agus Gumiwang, Bambang Soesatyo, dan Firman Soebagyo saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, sementara Bobby yang disebut Agung kemungkinan merujuk ke Ketua DPP Partai Golkar Bobby Adhityo Rizaldi.

Terlepas dari usulannya itu, dia menegaskan bahwa semua tergantung pada pilihan yang disepakati saat Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar setelah Airlangga mundur.

Ia menjelaskan bahwa rapat pleno pada hari Selasa 13 Agustus untuk menentukan jadwal munas atau musyawarah nasional luar biasa (munaslub) dan pelaksana tugas (plt.) ketua umum.

"Itu terserah nanti di munas yang akan datang. Akan tetapi, kalau sekarang yang saya dengar sejak tadi pagi, yang saya dengar kebanyakan (kandidat kuat, red.) adalah Pak Agus Gumiwang, yang diharapkan bisa membawa partai sampai di munas yang akan datang," kata Agung.

Namun, untuk nama Bahlil Lahadalia, Agung Laksono mengaku belum mendengar itu. "Saya belum tahu. Kita lihat ke depan," lanjutnya.