KAI Pastikan Drinking Water di Stasiun Lulus Uji Kelayakan dan Aman Dikonsumsi

JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memastikan, layanan drinking water yang dihadirkan beberapa stasiun telah melalui uji kelayakan, termasuk kualitas air.

Hasil uji menunjukkan bahwa air minum yang dihadirkan KAI aman untuk dikonsumsi.

Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan, KAI menyediakan layanan drinking water station di 22 stasiun per Juli 2024.

Layanan ini hadir sebagai dukungan KAI mengurangi penggunaan botol plastik untuk mencapai net zero emission (NZE).

Anne mengatakan, KAI telah bekerja sama dengan berbagai pihak seperti Coway International Indonesia dan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk menghadirkan layanan drinking water station yang telah melalui beragam uji kelayakan.

“Kualitas air minum pada fasilitas drinking water station telah memenuhi 20 dari 20 parameter standar baku mutu yang diuji berdasarkan pengujian oleh Coway Water Quality Laboratory. Selain itu, fasilitas air minum tersebut juga telah mendapatkan sertifikat halal dari MUI,” ungkap Anne dalam keterangan resmi, Minggu, 11 Agustus.

Anne mengatakan, air minum sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tubuh. Karena itu, KAI berkomitmen tidak hanya sekadar menyediakan air minum, namun juga air minum yang berkualitas dan sehat dikonsumsi oleh pelanggan kereta api.

Dia menjelaskan, parameter-parameter uji kualitas air pada drinking water station antara lain parameter mikrobiologi yang terdiri dari (E. Coli dan Total Bakteri Coliform), dan parameter fisik (Suhu, Total Dissolved Solid, Kekeruhan, Warna, dan Bau).

Kemudian, sambung Anne, parameter kimia (Nitrat, Nitrit, Besi, Mangan, Arsen, Kadmium, Timbal, Fluorida, dan Aluminium), serta parameter kimia tambahan (Total Kromium, Tembaga, Seng, dan Nikel).

“KAI akan terus mendukung kampanye ataupun gerakan konservasi dan teknologi yang ramah lingkungan sebagai salah satu upaya peningkatan layanan terhadap pengguna jasa kereta api. Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu langkah menghadirkan ekosistem transportasi kereta api terbaik bagi masyarakat Indonesia,” tuturnya.