Peluncuran Satelit Komunikasi China Tinggalkan 50 Puing di Orbit Bumi

JAKARTA – Pada 6 Agustus lalu, China meluncurkan 18 satelit pertama untuk membangun megakonstelasi di Orbit Rendah Bumi (LEO). Belasan satelit ini berhasil diluncurkan dengan meninggalkan puluhan puing.

Berdasarkan temuan Slingshot Aerospace, perusahaan pelacakan ruang angkasa, ada lebih dari 50 puing yang berada di jalur orbit satelit tersebut. Puing-puing ini diperkirakan berasal dari pecahan roket Long March 6A.

"Gambar komposit dari pagar optik Horus yang berfokus pada LEO milik Slingshot menunjukkan serangkaian objek terang dan tak terduga yang bergerak di sepanjang jalur orbit yang sama dengan badan roket dan satelit G60," kata Slingshot melalui LinkedIn..

Beberapa waktu lalu, alat Pelacakan Pasukan Luar Angkasa AS – Luar Angkasa (S4S) mengonfirmasi bahwa Long March 6A pecah saat berada di ruang angkasa. Roket yang mendorong satelit G60 itu pecah dalam waktu sehari setelah diluncurkan.

"Pecahnya kemungkinan terjadi pada 7 Agustus, pukul 15.48 UTC. Bagian-bagian yang dilacak sedang dimasukkan ke dalam penilaian konjungsi rutin untuk mendukung keselamatan penerbangan antariksa," ungkap pihak Angkatan Luar Angkasa AS (USSF), dikutip dari Spacenews.

Baik Slingshot maupun USSF, keduanya mengatakan bahwa pecahan ini tidak menimbulkan ancaman apa pun bagi misi antariksa lainnya. Namun, ada kemungkinan pecahan ini mengancam wahana antariksa atau para astronot di masa depan.

Belum diketahui berapa variasi atau rata-rata ukuran dari puing yang diciptakan Long March 6A. Slingshot mengungkapkan bahwa puluhan puing ini melaju sekitar 7,5 kilometer per detik atau sekitar 27 ribu kilometer per jam.

Ini bukan pertama kalinya roket Long March 6A meninggalkan puing saat meluncurkan satelit milik China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC). Beberapa tahun lalu, roket tersebut bahkan menciptakan ratusan puing.

"Pada bulan November 2022, patahan Long March 6 menyebabkan ratusan keping puing seperti yang dilaporkan dalam Orbital Debris Quarterly News milik NASA," jelas Slingshot.