Holding Tambang Pelat Merah Pamer Teknologi Pengelolaan Air Ramah Iklim untuk Efisiensi
JAKARTA - Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID melakukan pengelolaan air secara berkelanjutan dengan memanfaatkan teknologi yang ramah iklim.
“MIND ID berkomitmen untuk konsisten menggunakan air secara bijak, serta melakukan pengelolaan air secara berkelanjutan dengan memanfaatkan teknologi yang ramah iklim,” ujar Corporate Secretary MIND ID Heri Yusuf dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis, 8 Agustus.
Bertepatan dengan Festival LIKE 2 KLHK, Heri menyebut air memiliki peranan penting dalam proses produksi maupun penunjang Grup MIND ID, sehingga memerlukan program pemanfaatan dengan tetap mampu memastikan efisiensi air yang baik.
"Grup MIND ID konsisten berupaya mengurangi pengambilan air baru dari alam, meningkatkan pemanfaatan kembali air dalam proses produksi maupun penunjang serta memastikan kualitas air yang dialirkan ke badan air sesuai dengan baku mutu yang berlaku," kata dia.
Heri menyebut MIND ID juga berupaya untuk meningkatkan pemanfaatan kembali air dalam proses produksi maupun penunjang, serta memastikan kualitas air yang dialirkan ke badan air sesuai dengan baku mutu yang berlaku.
"LIKE 2 Tahun 2024 merupakan momentum bagi kami seluruh Grup MIND ID semakin bijak dalam penggunaan air, serta melakukan pengelolaan air secara berkelanjutan dengan memanfaatkan teknologi yang ramah iklim," sebutnya.
Heri merinci, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) memanfaatkan hasil pengolahan air limbah industri dan pertambangan maupun air limbah domestik, untuk dimanfaatakan kembali dalam proses penambangan maupun pengolahan mineral di operasi mereka.
Selanjutnya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memanfaatkan bioteknologi dengan implementasi constructed wetland. Model Floating Wetland System tersebut menggunakan pipa paralon yang berisi Akar Wangi (Vetiveria zizanioides) dan Melati Air (Echinodorus palaefolius) yang mampu menyerap logam berat seperti Fe (0.52 ppm per gram) dan Mn (2.28 ppm per gram).
Sementara itu, PT Freeport Indonesia (PTFI) memiliki delapan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang dikelola sesuai dengan peraturan Pemerintah Indonesia. Mutu air limbah dari semua instalasi itu dipantau secara berkala diantaranya parameter pH, kebutuhan oksigen biologi (BOD), total padatan tersuspensi serta minyak dan lemak, sesuai dengan baku mutu.
Adapun, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) mendorong implementasi teknologi dalam operasi Bendungan Sigura-gura dan Bendungan Tangga yang merupakan sumber energi PLTA untuk operasi perusahaan.
"Lewat implementasi teknologi maupun berbagai upaya konservasi, INALUM mempertahankan debit air untuk menjaga ekosistem wilayah sekitar Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba," imbuh dia.
Selanjutnya, PT Timah Tbk (TIMAH) juga memanfaatkan hasil pengolahan air limbah industri dan pertambangan maupun air limbah domestik, untuk dimanfaatakan kembali dalam proses penambangan maupun pengolahan mineral di daerah operasional.
Baca juga:
Demikian pula, PT Vale Indonesia Tbk (PTVI) memanfaatkan sumberdaya air sebagai PLTA. Vale memiliki teknologi sensor level pengendali overflow lintas section di Matte Pond dan mampu memberi efisiensi 231.884 m3. Sistem ini merupakan pembaruan sensor lever air di _matte pond_ sebelumnya proses resirkulasi air make up water di Converter dan Furnace.
Dikatakan Heri, publik dapat melihat lebih dekat program pengelolaan air Grup MIND ID dalam ajang Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan, dan Energi Baru Terbarukan (LIKE) 2 yang diadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
"Festival ini akan digelar kembali pada 8-11 Agustus 2024 di Jakarta Convention Center Hall A & B, Jakarta Pusat," pungkas Heri.