Resmi Usung Kamala Harris dan Tim Walz di Pilpres AS, Partai Demokrat: Mewakili Masa Depan Negara Kita
JAKARTA - Partai Demokrat resmi mengusung Kamala Harris dan Tim Walz sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2024 yang digelar November mendatang.
Itu diumumkan oleh Ketua Komite Nasional Partai Demokrat (DNC) Jaime Harrison dan Ketua KOnvensi Nasional Demokrat (DNCC) Minyon Moore pada Hari Selasa.
Pengumuman ini mengikuti proses pencalonan yang transparan dan demokratis, di mana para delegasi konvensi menjalankan tanggung jawab mereka dengan serius untuk memberikan suara mereka bagi calon partai, dengan 99 persen delegasi yang berpartisipasi mendukung Kamala Harris dalam daftar hadir virtual, kata Partai Demokrat.
"Merupakan kehormatan dan hak istimewa yang luar biasa bagi saya untuk mengucapkan selamat kepada para calon resmi Partai Demokrat untuk Presiden dan Wakil Presiden, Kamala Harris dan Tim Walz," kata Ketua DNC Jaime Harrison, melansir pengumuman di situs Partai Demokrat 7 Agustus
"Pasangan Harris-Walz mewakili masa depan Partai Demokrat dan negara kita. Visi mereka untuk menurunkan biaya bagi keluarga pekerja, memastikan kebebasan reproduksi bagi setiap warga Amerika, dan membela demokrasi kita akan membimbing kita sebagai sebuah Partai saat kita memobilisasi para pendukung untuk memberikan suara pada bulan November ini. Momentum dan persatuan partai kita belum pernah terjadi sebelumnya, dengan 99 persen dari semua delegasi dalam daftar hadir memberikan suara mereka untuk menjadikan Wakil Presiden Harris sebagai Presiden Harris pada Bulan November ini," urainya.
Sebelumnya, petahana Wakil Presiden Kamala Harris mengumumkan Gubernur Minnesota Walz Tim Walz sebagai calon wakil presiden pilihannya.
"Hari ini Partai kita secara resmi telah mengesahkan Wakil Presiden Kamala Harris dan Gubernur Tim Walz sebagai calon kita untuk Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat," kata Ketua Konvensi Minyon Moore.
"Sepanjang proses ini, ribuan delegasi telah menyampaikan suara mereka dan suara masyarakat mereka didengar, dan ketekunan serta dedikasi mereka telah memastikan bahwa setiap pemilih memiliki kesempatan untuk memberikan suara bagi calon Demokrat kita pada bulan November ini. Kini mata dunia tertuju ke Chicago, tempat para delegasi kita akan merayakan tiket bersejarah ini dengan upacara pemanggilan dan menceritakan kisah Wakil Presiden Harris, Gubernur Walz, dan Partai Demokrat saat kita bersiap mengalahkan Donald Trump sekali lagi," lanjutnya.
Sebelum pengumuman, Walz bersama Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro disebut-sebut sebagai kandidat kuat calon wakil presiden pilihan Harris.
Namun, Harris pada akhirnya memilih Walz untuk menjadi pasangannya menghadapi pasangan dari Partai Republik, Donald Trump dan JD Vance.
Walz, veteran Garda Nasional Angkatan Darat AS berusia 60 tahun dan mantan guru, terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat AS dari Partai Republik pada tahun 2006 dan mengabdi selama 12 tahun sebelum terpilih sebagai gubernur Minnesota pada tahun 2018, dikutip dari Reuters.
Baca juga:
- Kementerian Pendidikan Sebut 10.042 Siswa Palestina Tewas Sejak Perang Pecah Tahun Lalu
- Ukraina Alokasikan Dana Tambahan untuk Tingkatkan Program Rudal Dalam Negeri
- Menhan Gallant Sebut Kolaborasi dengan AS Penting saat Israel Bersiap Menghadapi Serangan Iran
- Dipilih Kamala Harris Jadi Calon Wakil Presiden, Tim Walz: Ayo Kita Selesaikan Ini
Sebagai gubernur, Walz telah mendorong agenda progresif yang mencakup makanan sekolah gratis, tujuan untuk mengatasi perubahan iklim, pemotongan pajak untuk kelas menengah, dan perluasan cuti berbayar bagi pekerja Minnesota.
Ia sejak lama mengadvokasi hak reproduksi perempuan tetapi juga menunjukkan kecenderungan konservatif saat mewakili distrik pedesaan di DPR AS, membela kepentingan pertanian dan mendukung hak senjata.
"Tim adalah pemimpin yang telah teruji dalam pertempuran dan memiliki rekam jejak yang luar biasa dalam menyelesaikan berbagai hal untuk keluarga Minnesota. Saya tahu bahwa ia akan membawa kepemimpinan berprinsip yang sama ke dalam kampanye kami, dan ke kantor wakil presiden," urai Harris.