Menhan Gallant Sebut Kolaborasi dengan AS Penting saat Israel Bersiap Menghadapi Serangan Iran
JAKARTA - Menteri Pertahanan Yoav Gallant menyebut kolabirasi dengan Amerika Serikat sangat penting, saat Israel bersiap untuk menghadapi serangan Iran dan proksinya.
Itu dikatakan Menhan Gallant saat mengunjungi pangkalan Angkatan Udara Israel di Tel Hanof.
"Setiap hari Anda meningkatkan kesiapan Anda dalam pertahanan dan mempertajam kemampuan ofensif Anda," kata Menhan Gallant kepada para personel angkatan udara, menurut pernyataan dari kantornya, dilansir dari The Times of Israel.
Menhan Gallant mengatakan, dia telah bekerja dalam beberapa hari terakhir ini untuk "berkoordinasi" dalam menghadapi serangan Iran, mencatat pertemuannya dengan Komandan CENTCOM Jenderal Michael Erik Kurilla dan sering melakukan panggilan telepon dengan Kepala Pentagon Lloyd Austin.
"Mereka memiliki banyak keinginan untuk membantu. Kolaborasi ini merupakan komponen yang sangat penting," katanya.
Pekan lalu, Menhan Gallant mengatakan kepada para prajurit di baterai sistem pertahanan rudal jarak jauh Arrow, "Kami tidak menginginkan perang, tapi kami bersiap untuk segala kemungkinan."
Iran diketahui memperingatkan Israel akan melakukan respons tegas, usai pembunuhan mendiang Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, pekan lalu.
Baca juga:
- Pilih Gubernur Minnesota Tim Walz Jadi Cawapres, Kamala Harris: Teruji dan Memiliki Rekam Jejak Luar Biasa
- Aktivis Antiperang Sekaligus Pianis Rusia Meninggal di Penjara Akibat Mogok Makan
- Hamas akan Pilih Pengganti Mendiang Ismail Haniyeh Beberapa Hari ke Depan, Ada Nama Al-Hayya hingga Khalid Misyaal
- Josh Shapiro dan Tim Walz Disebut Jadi Kandidat Wakil Presiden Pilihan Kamala Harris
Haniyeh hadir di ibu kota Iran untuk menghadiri pelantikan presiden terpilih Masoud Pezeshkian selasa sore pekan lalu. Haniyeh sempat bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan Pezeshkian sebelum pelantikan. Ia dikonfirmasi tewas di penginapannya oleh Hamas pada Rabu pagi keesokannya.
Israel berada dalam kesiapsiagaan sejak pekan lalu. Selain tewasnya Haniyeh, ancaman juga datang dari Hizbullah, usai salah satu komandan seniornya, Fuad Shukr tewas akibat serangan Israel di Beirut, sehari sebelum tewasnya Haniyeh. Berbeda dengan serangan terhadap Shukr, Israel tidak mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap Haniyeh.