Tensi Perang Dagang Meningkat hingga Konflik Geopolitik Bikin Bos OJK Waswas

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewaspadai sederet risiko yang muncul, mulai dari meningkatnya tensi perang dagang hingga konflik geopolitik global. Kondisi tersebut dikhawatirkan bisa mempengaruhi pasar keuangan dalam negeri.

Ketua Dewan Komisoner OJK Mahendra Siregar mengatakan bahwa rapat dewan komisioner menilai bahwa sektor jasa keuangan masih terjaga stabil. Kondisi tersebut didukung oleh tingkat permodalan yang kuat dan likuiditas memadai ditengah ketidakpastian global.

Meski begitu, Mehendra mengatakan OJK mewaspadai sejumlah risiko yang muncul dari konflik geopolitik. Seperti diketahui ketegangan masih terjadi di beberapa wilayah.

Selain itu, sambung Mahendra, fluktuasi harga komoditas yang dapat berpengaruh terhadap kinerja ekspor. Termasuk, kondisi pasar keuangan global imbas kebijakan suku bunga acuan negara maju.

“Di tengah kondisi pasar keuangan global yang bergerak mixed. OJK tetap mewaspadai faktor faktor risiko yang berpotensi mempengaruhi sektor jasa keuangan ke depan,” tuturnya dalam konferensi pers secara virtual, Senin, 5 Agutus.

Sementara, sambung Mahendra, untuk situasi perekonomian di dalam negeri positif dan cukup stabil. Dimana inflasi juga berhasil dijaga.

Sekadar informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan kondisi ekonomi Indonesia terbaru. Dimana tercatat pertumbuhan ekonomi tumbuh 5,05 persen secara tahunan pada kuartal II-2024.

“Di dalam negeri kinerja perekonomian nasional masih cukup positif dan cenderung stabil dengan tingkat inflasi yang terjaga serta berlanjutnya surplus neraca perdagangan,” jelasnya.