Hizbullah Serang Israel dengan Roket Mengarah ke Golan
JAKARTA - Pasukan Hizbullah melanjutkan serangan roket dan artileri terhadap Israel mengakhiri jeda di sepanjang perbatasan setelah pembunuhan Israel terhadap komandan militer Fuad Shukr di Beirut.
Dilansir Reuters, Hizbullah mengatakan pihaknya menembakkan rudal permukaan ke udara (SAM) ke pesawat tempur Israel yang terbang di wilayah udara Lebanon dan memaksanya untuk kembali.
Pasukannya juga melancarkan dua serangan artileri dan dua serangan roket ke posisi militer di Israel utara.
Sementara militer Israel mengatakan pihaknya berhasil mencegat sasaran udara yang datang dari Lebanon ke Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
Serangan udara dan tembakan artileri Israel menghantam beberapa desa di Lebanon selatan pada Jumat, 2 Agustus menurut media pemerintah Lebanon.
Militer Israel juga menyerang dua pejuang Hizbullah di Lebanon selatan.
Baca juga:
Diberitakan sebelumnya, pemimpin Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah bersumpah akan membalas pembunuhan komandan militer utama kelompok itu oleh Israel.
Serangan Israel terhadap Hizbullah di pinggiran selatan Beirut pada Selasa menewaskan komandan tertinggi Fuad Shukr, bersama dengan seorang penasihat militer Iran dan lima warga sipil.
Ini merupakan pukulan paling serius bagi kelompok yang didukung Iran dalam hampir dua dekade dan mengancam akan mendorong saling balas dendam di perbatasan selatan Lebanon bersamaan dengan Perang Gaza menjadi konflik regional yang besar.
Berbicara dalam pidato yang disiarkan televisi untuk memperingati pemakaman komandan yang terbunuh, Nasrallah mengatakan konflik tersebut telah memasuki fase baru yang tidak seperti fase sebelumnya.
Hizbullah menyebut Israel telah melewati garis merah dengan menyerang kubu kelompok tersebut.
Nasrallah mengatakan negara-negara yang tidak disebutkan namanya telah meminta kelompoknya untuk membalas dengan cara yang “dapat diterima” – atau tidak sama sekali.
Namun dia mengatakan "mustahil" bagi kelompok tersebut untuk tidak memberikan respons balasan.
"Tidak ada diskusi mengenai hal ini. Satu-satunya hal yang ada di antara kami dan Anda adalah siang, malam, dan medan perang," sambung Nasrallah sebagai ancaman terhadap Israel dilansir Reuters, Kamis, 1 Agustus.