Erick Thohir Siap Pertemukan CEO TikTok dan YouTube dengan Presiden RI
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir siap untuk mempertemukan CEO TikTok Shou Zi Chew dan CEO YouTube Neal Mohan dengan Presiden RI. Hal ini untuk mendiskusikan potensi investasi di bidang ekonomi digital.
“Mereka janji mau ke Indonesia, tapi saya belum dapat black and white-nya (surat resmi) kalau mereka mau datang. Saya tunggu aja. Saya bilang, kalau memang nanti mereka ke Indonesia, saya siap mempertemukan mereka dengan Presiden Jokowi ataupun Prabowo (jika sudah menjabat presiden) ke depan,” kata Erick mengutip Antara.
Erick mendorong diskusi yang sehat bersama TikTok dan YouTube tentang potensi investasi. Dia juga mendorong diskusi mengenai upaya menjaga kultur Indonesia seiring dengan masifnya penggunaan platform media sosial itu di kalangan generasi muda.
“Kultur-kultur yang sudah baik, kultur-kultur Asia, ini juga menjadi bagian supaya mereka (TikTok dan YouTube) jaga. Dan siapa tahu, banyak juga konten-konten yang mendidik yang bisa juga di-sharing ke bangsa lain,” kata dia.
Sebelumnya pada Jumat (26/7), Erick mengunggah foto bersama CEO TikTok Shou Zi Chew dan CEO YouTube Neal Mohan di akun Instagram-nya. Pertemuan tersebut berlangsung ketika makan malam di Museum Louvre, Prancis.
Dalam keterangan yang dia tulis, Erick menyebut bahwa dirinya membahas potensi digital ekonomi Indonesia yang akan mencapai Rp4.500 triliun bersama kedua CEO itu.
Mohan dan Chew, tulis Erick, mempercayai potensi ekonomi digital Indonesia dan menyatakan siap untuk mendukung pengembangannya.
Baca juga:
Saat dikonfirmasi, Erick menjelaskan bahwa pertemuan itu berlangsung selama acara International Olympic Committee (IOC) di Prancis di mana dirinya diundang sebagai anggota IOC. Saat itu, Erick mendapat kesempatan untuk duduk di dekat Mohan dan Chew.
“Lucu saja ketika ada dua perusahaan besar bersaing duduk di satu meja. Dan di situ kesempatan saya pitching. Pitching dalam arti bahwa ekonomi digital di Indonesia itu potensinya luar biasa, akan mencapai Rp4.500 triliun,” jelas dia.
Erick mengatakan, pihaknya berharap TikTok dan YouTube dapat berinvestasi di Indonesia. Potensi ekonomi digital di Indonesia, kata dia, harus dimaksimalkan secara bersama-sama dan jangan sampai Indonesia hanya dijadikan market saja mengingat negara ini memiliki potensi ekonomi besar di Asia Tenggara.
“Kalau saya, maunya mereka investasi lagi karena pertumbuhan ekonomi di Indonesia itu tidak lain salah satunya dari investasi. Dan itu sebagai alat pembukaan lapangan pekerjaan yang bisa lebih dimaksimalkan,” kata Erick.