Mendagri Australia: Indonesia Mitra Bilateral Terpenting untuk Penanggulangan Ekstremisme

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto bertemu dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Australia, Tony Burke dalam acara Pertemuan Dewan Menteri Hukum dan Keamanan (MCM) Indonesia-Australia ke-10 di Bali, hari ini Selasa 30 Juli.

Hadi mengatakan RI-Australia berkomitmen dalam memperkuat kerja sama bilateral menghadapi tantangan keamanan di kawasan kedua negara.

“Kami juga berkomitmen untuk memperkuat kerja sama dalam menghadapi tantangan keamanan maritim yang menjadi kepentingan bersama, seperti isu penyelundupan manusia dan aktivitas ilegal di laut, dan lainnya,” kata Hadi dalam pernyataan tertulis, Selasa 30 Juli,

Sementara itu, Burke secara khusus menyampaikan apresiasi kepada RI, khususnya pada Badan Keamanan Laut (Bakamla) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) atas kerjasamanya dengan Australia dalam penanganan tantangan keamanan maritim yang dihadapi kedua negara.

“Australia dan Indonesia bertetangga secara geografis dan menjadi mitra yang strategis. Oleh karenanya, kemitraan Indonesia menjadi sangat penting bagi Australia,” kata Burke.

Sebelumnya, Burke yang baru dilantik menjadi Mendagri Australia menganggap RI sebagai mitra penting dalam menghadapi tantangan keamanan maritim, perkembangan ancaman terorisme, ekstremisme berbasis kekerasan, serta ancaman keamanan siber dan infrastruktur informasi vital.

"Indonesia adalah salah satu mitra bilateral terpenting kami, termasuk dalam keamanan maritim sipil, penyelundupan manusia, dan penanggulangan ekstremisme kekerasan," ujar Burke, dikutip dari News.com.au, Senin 29 Juli.

Burke diketahui menggantikan Clare O’Neil yang sebelumnya menjabat Mendagri Australia dan Andrew Giles selaku Mantan Menteri Imigrasi Australia. 

O’Neil dan Giles menghadapi kritik selama berbulan-bulan setelah dianggap gagal berkinerja, termasuk setelah Pengadilan Tinggi NZYQ mevonis bebas tahanan imigrasi, yang beberapa di antaranya diduga melakukan kejahatan terhadap warga Australia.

Burke kini memegang mandat sebagai Menteri Dalam Negeri, Menteri Urusan Keimigrasian dan Multikultural, Menteri Keamanan Siber, dan Menteri Kesenian Australia.